²©²ÊÍøÕ¾

Airlangga: Indonesia Siap Bentuk 'Bank Emas'!

Emir Yanwardhana, ²©²ÊÍøÕ¾
04 March 2021 15:23
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Acara Konferensi Pers
Foto: Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Acara Konferensi Pers "Pembukaan Gelombang Ke-12 Kartu Prakerja". (Tangkapan Layar Youtube PerekonomianRI)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintah tengah mengkaji pembentukan bullion bank atau bank yang bisa menerima transaksi emas selain mata uang biasa. Tujuannya, untuk mengelola emas, salah satu komoditas andalan Indonesia yang jumlah cadangan dan produksi emas yang besar.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan komoditas emas mencatat kinerja ekspor yang cukup baik. Ekspor emas dan emas granule naik menjadi US$ 5,28 juta di mana Indonesia memiliki lokasi tambang emas terbesar di dunia.

Emas granule berbentuk mirip seperti serbuk dengan tekstur yang sangat halus, biasa digunakan oleh para pengrajin untuk diolah menjadi produk turunan emas lainnya.

"Ekspor komoditas emas mencatat peningkatan, walaupun di lain pihak emas juga impornya tinggi bahwa ada sesuatu yang didalami terkait ekspor-impor, karena kita punya pertambangan yang besar," ucapnya, pada acara Raker Kemendag, Kamis (4/3/2021).

"Salah satu yang dikaji oleh pemerintah adalah pembentukan bullion bank. Ini tentu Pak Mendag [Muhammad Lutfi] akan mendalami perdagangan ini begitu juga dengan perhiasan. Karena ada kaitan dengan PPN [pajak pertambahan nilai] dan yang lain," kata Airlangga.

Dalam laporannya, pembentukan bullion bank dapat memberi manfaat penghematan devisa, sumber pembiayaan bagi industri, diversifikasi produk bagi bank, dan return bagi masyarakat.

Mengutip moneyland,Ìýbullion bank atau bank emas adalah istilah perbankan yang menunjukkan bank tersebut juga menyediakan perdagangan dengan denominasi logam mulia. Semua layanan diterima baik dengan mata uang biasa maupun logam mulia.

Layanan yang diberikan termasuk peminjaman, investasi, jual beli emas batangan fisik, penyimpanan emas batangan, penjualan sertifikat emas dan penyediaan layanan rekening logam mulia.

Dari catatan Airlangga, potensi tambang terbesar RI ada di Grasberg, Papua dengan cadangan emas mencapai 30,2 juta ounces. Indonesia merupakan produsen emas terbesar ke 7 di dunia dengan produksi 130 ton per tahun (4,59 juta ounces).

Sementara konsumsi emas Indonesia masih tergolong rendah di mana investasi ritel untuk emas sebanyak 172.800 ounce, dan di perhiasan mencapai 137.600 ounces.


(tas/tas) Next Article Airlangga Sebut RI Mau Bikin 'Bank Emas', Bakal Kayak Apa Ya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular