²©²ÊÍøÕ¾

Airlangga Sebut RI Mau Bikin 'Bank Emas', Bakal Kayak Apa Ya?

Tirta Citradi, ²©²ÊÍøÕ¾
05 March 2021 14:05
Koin Emas Dirham
Foto: Koin Emas Dirham (²©²ÊÍøÕ¾/ Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Pemerintah punya inisiatif baru kali ini. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah berencana untuk membuat bank emas atau yang lebih dikenal sebagai bullion bank.

Sebenarnya bullion tidak hanya merujuk pada emas saja tetapi logam mulia lain seperti perak, platinum, paladium dan masih banyak lagi. Belum jelas seperti apa model bank emas yang akan dibentuk pemerintah ini karena masih dalam tahap kajian. 

Namun secara umum, bullion bank memiliki berbagai macam aktivitas bisnis mulai dari peminjaman, investasi, jual beli emas batangan fisik, penyimpanan emas batangan, penjualan sertifikat emas dan penyediaan layanan rekening logam mulia.

Ke depan dengan terbentuknya bank emas ini akan menguntungkan bagi semua pihak. Bagi pemerintah manfaat yang bisa didapat berupa penghematan devisa. Bagi industri bisa menjadi sumber pembiayaan. 

Keberadaan bank emas juga bisa menjadi salah satu diversifikasi produk bagi bank. Sementara untuk masyarakat secara luas bullion bank bisa menjadi salah satu alternatif tabungan ataupun investasi yang bisa menghasilkan return, sarana untuk lindung nilai atau ³ó±ð»å²µ¾±²Ô²µÌýterhadap gejolak keuangan global dan domestik. 

Emas merupakan salah satu uang yang paling kuno. Sebagaimana uang fiat, emas juga dapat ditransaksikan. Indonesia merupakan salah satu dari 10 pasar emas terbesar di dunia. 

Di dalam negeri emas bisa ditransaksikan sebagai komoditas dalam bentuk digital maupun fisik seperti emas batangan atau koin. Namun konsumsi emas yang paling banyak adalah untuk perhiasan. 

Pada periode 9 bulan tahun 2019 total konsumsi emas untuk perhiasan di Indonesia mencapai 30,6 ton. Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai konsumen emas perhiasan terbesar di dunia setelah India, China, Amerika Serikat (AS) dan Rusia. 

Ukuran populasi yang besar dengan lebih dari 270 juta penduduk serta kenaikan jumlah kaum menengah (midlle class income) turut menjadi motor bagi permintaan produk investasi. Salah satunya emas.

Namun akibat pandemi Covid-19 yang memicu resesi ekonomi sehingga produk domestik bruto (PDB) Indonesia drop 2% tahun lalu telah mengakibatkan penurunan daya beli. Permintaan dan konsumsi emas untuk perhiasan pun turun.

Pada periode Januari-September 2020 total konsumsi emas perhiasan di Indonesia turun 57% (yoy) dibanding periode yang sama tahun 2020 menjadi 13 ton. Peringkat RI sebagai konsumen terbesar emas perhiasan di dunia pun turun 5 posisi. Sementara empat besar konsumennya masih ditempati oleh negara yang sama seperti 2019.

Namun kenaikan harga emas yang signifikan tahun lalu membuat investor domestik juga melirik peluang emas untuk investasi. 

Selain memiliki pasar yang besar dan permintaan yang tinggi, Indonesia juga kaya akan sumber daya alam logam mulia ini. Pada 2020, total produksi emas Indonesia ditaksir mencapai 130 ton menurut U.S Geological Survey (USGS). 

Produksi emas di Indonesia berkontribusi terhadap 4% total output global. Produsen emas terbesar dunia adalah China dan Australia yang masing-masing outputnya mencapai 380 ton dan 320 ton. 

Di Indonesia ada beberapa tambang emas yang beroperasi. Mayoritas hasil tambang emas Indonesia berasal dari tambang tembaga dan emas raksasa Grasberg di Papua. Tambang Grasberg menduduki peringkat pertama sebagai tambang emas terbesar di dunia.

Tambang Graseberg doperasikan oleh perusahaan tambang AS yaitu Freeport McMoran yang terdaftar yang kini 51% sahamnya untuk tambang di Papua tersebut sudah dikuasai oleh pemerintah RI.

Penambang emas lainnya yang ada di Indonesia yaitu Newmont Mining yang kini juga sudah menjadi milik Indonesia setelah diakuisisi oleh perusahaan tambang dan energi Medco. Newmont Mining di Indonesia telah berganti nama menjadi Amman Mineral dan mengoperasikan tambang tembaga dan emas Batu Hijau di Sumbawa.

Kemudian ada juga perusahaan tambang pelat merah yang juga merupakan perusahaan publik yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang memiliki kilang Logam Mulia memproduksi sekitar 5 ton emas per tahun dari dua tambangnya di Indonesia, Pongkor di Jawa Barat dan Cibaliung di Banten.

Penambang emas lain yang aktif di Indonesia termasuk perusahaan tambang emas yang berbasis di Hong Kong G-Resources, yang menambang tambang emas dan perak Martabe di Sumatera Utara. Serta masih ada beberapa penambang lainnya. 

Namun apabila dilihat dari sisi perdagangan internasional, nilai ekspor emas terhadap total ekspor dan pangsanya terhadap total ekspor emas global masih terbilang kecil. Setidaknya nilai ekspor emas Indonesia tercatat mencapai US$ 2,06 miliar. 

Indonesia juga memiliki cadangan emas terbesar kelima di dunia dengan total cadangan mencapai 2.600 ton pada 2020. Jumlah tersebut setara dengan hampir 5% cadangan emas dunia. 

Melihat fakta bahwa Indonesia punya pasar yang besar serta sumber daya melimpah, kehadiran bullion bank tentunya akan menjadi terobosan yang positif. Hanya saja modelnya akan seperti apa serta bagaimana regulasinya kita semua harus lebih sabar menunggu karena masih dikaji. Kita nantikan saja kelanjutannya!

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular