
Duet Emiten Erick Thohir & Patrick Walujo Jawara, UNTR Loyo!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali di jalur penguatan hari ini, setelah melemah empat hari berturut-turut. IHSG ditutup menguat 1,05% ke posisi 6.264,68 pada penutupan sesi II perdagangan, Rabu (10/3/2021).
Menurut data BEI, ada 236 saham naik, 243 saham merosot dan 149 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,23 triliun dan volume perdagangan mencapai 20,62 miliar saham.
Investor asing pasar saham masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 79,42 miliar di pasar reguler. Sementara, asing juga mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 243,44 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (10/3).
Top Gainers
Mahaka Media (ABBA), saham +34,78% Rp 155, transaksi Rp 66,7 M
Centratama Telekomunikasi Indonesia (CENT), +17,51% Rp 208, transaksi Rp 62,7 M
Summarecon Agung (SMRA), +12,43% Rp 995, transaksi Rp 173,6 M
Integra Indocabinet (WOOD), +10,92% Rp 660, transaksi Rp 63,0 M
BFI Finance Indonesia (BFIN), +10,64% Rp 780, transaksi Rp 291,9 M
Top Losers
Ulima Nitra (UNIQ), saham -6,67% Rp 182, transaksi Rp 11,5 M
Bank Pembangunan Daerah Banten (BEKS), -6,60% Rp 99, transaksi Rp 40,9 M
United Tractors (UNTR), -5,88% Rp 21.200, transaksi Rp 382,7 M
Bank China Construction Bank Indonesia (MCOR), -4,27% Rp 157, transaksi Rp 32,1 M
Bank KB Bukopin (BBKP), -3,74% Rp 515, transaksi Rp 102,2 M
Saham emiten yang dimiliki oleh Menteri BUMN Erick Thohir berhasil menjadi jawara top gainers hari ini, setelah melesat Rp 34,78% ke Rp 155/saham. Catatan transaksi saham ini sebesar Rp 66,7 miliar.
Dengan raihan ini, ABBA tercatat sudah tiga hari beruntun berada menguat di zona hijau. Selama seminggu, saham ini sudah melesat 101,30%.
Di posisi kedua ada emiten punya Northstar Pacific miilk pengusaha Patrick Walujo, CENT, berhasil melejit 17,51% ke Rp 208 dengan transaksi Rp 62,7 miliar. Penguatan ini terjadi setelah kemarin (9/3), saham CENT ambruk 3,28% ke Rp 177/saham.
Informasi saja, berdasarkan data per 9 Maret 2021 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Northstar melalui Clover Universal Enterprise Ltd memegang saham CENT sebesar 47,95% atau sebanyak 14.952.265.03 saham.
Dokumen keterbukaan CENT menunjukkan, pemegang saham akhir dari Clover yang berbasis di Virgin Islands ini yakni Northstar Equity Partners III Limited.
Adapun saham CENT lainnya, per 9 Maret 2021 itu dipegang oleh UOB Kay Hian 38,32%, dan Trimegah Sekuritas Indonesia sebanyak 5,50%. Sementara itu kepemilikan investor lain termasuk publik tercatat sebanyak 8,23%.
Mengacu pada situs resmi perusahaan, CENT adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam jasa penyediaan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Pada 2020 perusahaan mengelola 2.250 tower atau menara telekomunikasi dan 849 distributed antenna system (DAS).
Dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan perusahaan kemarin perusahaan berencana akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Maret nanti.
Salah satu mata acaranya adalah untuk meminta persetujuan atas peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan serta disetor Perseroan dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 34.000.000.000 (tiga puluh empat miliar) atau lebih dari 100% dari total saham beredar saat ini dengan nominal saham Rp 100/unit.
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut akan dilaksanakan dalam Penawaran Umum Terbatas IV (PUT IV) dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Sementara, saham saham emiten jasa pertambangan dan alat berat Grup Astra, UNTR, ambrol di posisi ketiga top losers sebesar 5,88% ke Rp 21.200 dengan transaksi Rp 382,7 M
Dengan ini, UNTR meneruskan pelemahan sejak kemarin (9/3) yang ditutup merosot 3,43% ke Rp 22.525.
Selama sepekan, saham UNTR tercatat hanya satu kali menghijau, yakni pada Senin (8/3), dengan melesat 7,00% ke Rp 23.325/saham. Praktis, dengan pelemahan tersebut, saham ini mencatatkan kinerja negatif selama sepekan, yakni sebesar 6,92%.
Selain UNTR, saham emiten konstruksi pelat merah WIKA tercatat merosot di peringkat enam top losers 3,51% ke posisi Rp 1.650/saham. Nilai transaksi WIKA sebesar Rp 72,1 miliar.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA
(adf/adf) Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit
