
Ini Dia Para Raksasa yang Jadi 'Bandar' Kripto Dunia

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pamor investasi Mata uang kripto (cryptocurrency) masih belum memudar hingga saat ini. Para investor (trader) di pasar kripto pun kini tak hanya investor ritel, namun investor institusi mulai merambah ke instrumen investasi digital ini.
Walaupun dua pekan terakhir pergerakan beberapa kripto sedang memasuki tren bearish pendeknya, namun tak sedikit pula kripto lainnya masih cukup eksis hingga saat ini. Jumlah investor di kripto pun sepertinya tak berkurang.
Dalam tren investasi kripto yang masih booming saat ini, terbesit orang-orang atau perusahaan yang tentunya turut andil dalam mendorong melesatnya harga-harga kripto ke level rekor tertingginya.
Pertama, tentunya sang 'pom pompers' bitcoin cs, yakni Elon Musk. Saat ini, Elon musk, melalui perusahaan mobil listriknya, Tesla Inc. memilik bitcoin sebesar US$2,5 miliar atau setara Rp 36,25 triliun (asumsi Rp 14.500/US$).
Tesla mengungkapkan telah berinvestasi di cryptocurrency senilai US$2,48 miliar pada akhir Maret. Pada awal pekan ini, Tesla telah menjual bitcoin dan memperoleh keuntungan sebesar US$101 juta dari penjualan Bitcoin tersebut. Pada akhir Maret lalu Bitcoin dihargai US$ 59.000 per koin, seperti dihimpun dari ²©²ÊÍøÕ¾ International, Rabu (28/4/2021).
Dalam laporannya, Tesla tidak memasukkan Bitcoin dalam aset mark-to-market. Artinya, keuntungan dan kerugian dicatatkan perusahaan bila Bitcoin dijual saja, bukan saat Bitcoin dipegang perusahaan.
Pada awal Februari lalu, Tesla mengumumkan telah menginvestasikan dana sebesar US$ 1,5 miliar di Bitcoin. Angka ini setara dengan 7-8% kas dan setara kas Tesla. Alasannya, mencari return maksimal dari uang tunai yang dimiliki perusahaan dan menggunakan sebagai alternatif pembayaran.
Dalam paparan kinerja keuangan kuartal I-2021, CFO atau master of coin Tesla Zach Kirkhorn mengatakan pihaknya memilih investasi di Bitcoin mencari tempat penyimpanan uang tunai perusahaan yang tidak segera digunakan, memberikan return yang menarik dan likuiditas yang terjaga dengan baik sembari menanti peluncuran pabrik di Austrin (AS) dan Berlin dan ketidakpastian dari semikonduktor dan kapasitas pelabuhan.
"Anda tahu dari perspektif tresuri perusahaan, kami cukup senang dengan banyaknya likuiditas di pasar Bitcoin. Kemampuan kami untuk membangun posisi kami menjadi yang pertama sangat cepat. Ketika kami menjualnya kemudian di Maret kami dapat mengeksekusinya dengan sangat cepat," terangnya
Selain Tesla 'Elon Musk', market maker individu kripto lainnya adalah Mark Cuban. Namun Mark Cuban adalah market maker dari kripto 'meme' dogecoin.
Mark Cuban adalah pemilik dari tim basket NBA Dallas Maverick dan sejumlah startup kecil lainnya. Forbes mencatat ia memiliki kekayaan mencapai US$ 4,4 miliar.
Sebelumnya ia merupakan seorang kritikus cryptocurrency. Namun kini sikapnya melunak. Pada acara The Ellen DeGeneres Show ia menunjukkan dukungannya terhadap Dogecoin.
"Ketika seseorang bertanya kepada saya apakah Dogecoin investasi yang bagus, saya akan mengatakan itu bukan investasi terbaik di dunia tetapi jauh lebih baik daripada tiket lotere, dan ini cara yang bagus untuk belajar dan mulai memahami cryptocurrency," ujarnya seperti dikutip dari Forbes, Kamis (29/4/2021).
Pada awal pekan ini Mark Cuban mengumumkan akan mulai menerima pembayaran dengan Dogecoin di toko resmi yang menjual merchandise Dallas Maverick.
"Kami berada di jalur yang tepat untuk melakukan 6.000 transaksi Doge[coin] di bulan April," ujar Mark Cuban.
Ketika ditanya mengapa menggunakan Dogecoin. Ia mengatakan "Doge adalah satu-satunya koin yang digunakan orang untuk bertransaksi. Orang-orang membelanjakan Doge mereka dan itu berarti lebih banyak bisnis yang akan mulai menerimanya."
Selain Elon Musk dan Mark Cuban yang dianggap sebagai market maker kripto individual, lembaga perbankan AS, JP Morgan Chase juga sepertinya dapat dianggap sebagai pihak market maker kripto institusi, karena JP Morgan menjadi bank Amerika Serikat (AS) pertama yang menciptakan mata uang digital atau cryptocurrency.
Bank tersebut mentransaksikan dana lebih dari US$6 triliun dana korporasi di seluruh dunia setiap harinya dalam bisnis pembayaran yang masif. Dalam masa uji coba beberapa bulan ke depan, sebagian kecil dari dana tersebut akan ditransaksikan menggunakan uang digital bernama "JPM Coin".
Tujuan diciptakannya token digital, yang dibuat oleh para insinyur di bank yang berbasis di New York itu adalah untuk dapat menyelesaikan pembayaran antarklien secara instan.
Selain bank JP Morgan Chase, adapula perusahaan atau institusi yang berinvestasi di kripto, terutama di bitcoin dan menjadi market maker bagi pasar bitcoin.
Berdasarkan data dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS pada Agustus tahun lalu, menunjukkan bahwa 20 institusi tersebut berinvestasi di Grayscale Bitcoin Trust (GBTC), produk dari Grayscale Investments, LLC yang berbasis di New York, Barry Silbert.
Berikut market maker atau 'bandar' dari institusi di mata uang kripto bitcoin:
