
5 Aset Kripto Ini Mulai Ngegas, Siap-Siap Panen Cuan

´³²¹°ì²¹°ù³Ù²¹,Ìý²©²ÊÍøÕ¾Indonesia- Mayoritas °ì°ù¾±±è³Ù´ÇÌýberada di zona hijau baik secara harian, maupun mingguan. Kripto mampu menguat di tengah ketidakpastian industri dan perekonomian global saat ini.
CoinMarketCap mencatat pergerakan mata uang °ì°ù¾±±è³Ù´ÇÌýpada Selasa (20/6/2023) pukul 10.54 WIB. µþ¾±³Ù³¦´Ç¾±²ÔÌýhari ini menguat 1,86% ke harga US$ 26.897,58 per koin. Dalam sepekan terakhir, µþ¾±³Ù³¦´Ç¾±²ÔÌýmenguat sebesar3,24%.
·¡³Ù³ó±ð°ù±ð³Ü³¾Ìýhari ini juga menguat 0,42% ke US$ 1.731,15 per koin, dalam sepekan terakhir ETH telah menguat 0,98%.
Sementara itu, µþ¾±²Ô²¹²Ô³¦±ðÌýyang terlihat berada di zona merah melemah 0,56% ke harga US$ 242,26 per koin. Dalam sepekan, µþ±·µþÌýmampu menguat 3,44%.
Bitcoin dan Ethereum sebagai pemimpin kapitalisasi pasar kripto mampu berada di zona hijau, pasca tren penurunan yang telah terjadi dalam 2-3 bulan ke belakang. Terdapat berbagai sentimen penggerak pasar kritpo.
Kripto sendiri sebelumnya sempat dipandang akan cukup bullish pasca rapat komite Amerika Serikat FOMC (Federal Open Market Committee) yang mengindikasikan suku bunga ditahan. Namun, suku bunga AS yang masih berada di 5,25% belum mampu mendorong kripto mengalami penguatan.
Tidak dinaikkannya suku bunga AS berpotensi menyebabkan perlambatan ekonomi yang lebih lama dan belum menunjukkan adanya perbaikan. Selain itu, The Fed masih berpotensi menaikkan suku bunga acuannya dua kali pada akhir tahun ini.
Sentimen tersebut berpotensi menahan fase bullish kripto, mengingat era suku bunga tinggi masih cukup panjang dan kondisi terburuk belum tercermin.
Selain itu, gugatan hukum Binance dan Coinbase turut menjadi potensi kripto terkoreksi. Komisi Sekuritas dan Bursa AS (Securities and Exchange Commission/SEC) menggugat Binance terkait penempatan dana investor pada aset dengan risiko yang signifikan.
Binance dituduh melakukan pengelolaan dana penggunanya di entitas afiliasi pendiri, mengoperasikan platform di Amerika Serikat tanpa izin resmi, menawarkan aset yang tidak terdatar, dan sebagainya.
Permasalahan Coinbase tidak jauh dengan yang dilakukan Binance, yaitu menawarkan surat berharga tak terdaftar. Melansir SeekAlpha, Coinbase mengoperasikan perdagangan aset yang belum terdaftar, seperti bursa saham AS (New York Stock Exchange/NYSE).
Permasalahan ini menyebabkan investor khawatir dananya dibekukan. Binance dan Coinbase sebagai platform kripto dengan volume perdagangan terbesar mendorong pelaku pasar menarik dananya atas kekhawatiran tersebut.
Terbaru, Binance dan SEC mencapai kesepakatan untuk menghindari pembekuan aset pelanggan dan aset pelanggan tetap disimpan di AS. Perjanjian tersebut akan mencegah aset dan dana pelanggan AS berpindah ke luar negeri, namun Changpeng Zhou selaku pendiri tidak memiliki kendali atas aset tersebut.
(mza/mza) Next Article Investor Wait and See, Bitcoin dkk Bergerak Beragam