
Simak 9 Kabar Penting Ini Sebelum Cari Cuan dari Saham

6. Triputra Gandeng Temasek & STT GDC Masuk Bisnis Teknologi
Grup Triputra, kelompok usaha milik Theodore Permadi Rachmat, mulai merambah bisnis teknologi. Konglomerasi di bidang agribisnis, manufaktur, pertambangan, perdagangan & layanan ini, menjadi mitra Temasek dan perusahaan asal Singapura berbisnis di bidang usaha data center.
ST Telemedia Global Data Centres (STT GDC), perusahaan penyedia jasa pusat data (data center) berbasis di Singapura dan Temasek menjadi mitra Triputra dalam membangun platform operasi pusat data baru di Indonesia.
Joint venture ini akan membangun kampus pusat data pertama di Greenland International Industrial Center, di Kota Deltamas, Cikarang, Bekasi. Kampus pusat data ini akan terdiri dari beberapa gedung dengan dukungan kapasitas hingga 72 megawatt untuk memenuhi kebutuhan pengembangan teknologi informasi. Konstruksi fase pertama diharapkan bisa dimulai bulan mendatang dan diperkirakan akan rampung di kuartal I-2023.
7. Wintermar Private Placement 90 Juta Saham
Emiten jasa perkapalan migas, PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) telah melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement sebanyak 90,12 juta saham baru.
Aksi ini merupakan bagian dari PMTHMETD 423 juta saham yang disetujui 2019 lalu dengan masa berlaku 2 tahun. Saham baru ini diterbitkan dengan harga Rp 120/saham sehingga Wintermar berhasil memperoleh dana segar sebesar Rp 10,81 miliar.
Pemesanan efek baru ini dilakukan oleh UBS AG Singapore dan disetorkan oleh investor bernama Koh Geok Huay. Hanya saja belum disebutkan siapa sebetulnya sosok Koh Geok Huay.
8. BRI Raih Laba Rp 6,86 T di Kuartal I-2021
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) membukukan laba bersih sebesar Rp 6,86 triliun pada periode kuartal pertama tahun ini. Capaian ini sedikit lebih rendah dari perolehan laba di periode yang sama sebelumnya sebesar Rp 8,16 triliun.
Meski demikian, di tengah kondisi ekonomi nasional yang tengah berjuang untuk pulih, BRI berhasil mempertahankan kinerja positif. Kredit mikro BRI tercatat tumbuh 12,43 % sehingga secara konsolidasian BRI berhasil mencetak laba senilai Rp 6,86 triliun pada akhir kuartal I 2021.
Direktur Utama BRI Sunarso menyatakan, hingga akhir Maret 2021 penyaluran kredit BRI tercatat sebesar Rp 914,19 triliun. Penopang utama pertumbuhan kredit BRI yakni kredit mikro sebesar Rp 360,03 triliun atau tumbuh 12,43 persen year on year dan kredit konsumer yang tumbuh 1,62 persen yoy menjadi Rp 145,06 triliun.
9. Bertahun-tahun Rugi, 2020 KRAS Cetak Laba Rp 339 M
Emiten produsen baja BUMN, PT Karakatau Steel Tbk (KRAS) mencatatkan perolehan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 23,67 juta di 2020. Ini setara Rp 339 miliar, dengan asumsi kurs Rp 14.300 per US$.
Capaian ini berkebalikan dari tahun sebelumnya di mana KRAS mencatatkan kerugian senilai US$ 503,65 juta atau sekitar Rp 7,20 triliun. Perolehan laba di tahun 2020 juga mengerek nilai laba per saham dasar menjadi US$ 0,0012 dari sebelumnya minus US$ 0,0260.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, pendapatan neto KRAS tercatat sebesar US$ 1,35 miliar, atau turun sebesar 4,70% dari tahun sebelumnya US$ 1,42 miliar.
(hps/hps)