
Perkenalkan! 2 Crazy Rich Baru RI dari Cuan Saham EDGE

Selain Toto terdapat pula nama Han Arming Hanafia, meski kepemilikannya tidak sebanyak Toto tapi cuan yang diperoleh dari saham ini tidak dapat dikatakan kecil.
Menurut laporan bulanan registrasi pemegang efek yang sama, Han Arming Hanafia memiliki jumlah saham sebanyak 30.094.000 saham atau setara 7,45% per 2 Juli 2021, kepemilikan ini turun dari posisi semula yang mencapai 70.680.000 saham atau setara 17,49%.
Menggunakan perhitungan yang sama, dengan harga IPO Rp 7.375, valuasi awal uangnya atas 7,45% saham EDGE yakni sebesar Rp 221,94 miliar.
Sementara itu, jika memakai harga penutupan Senin kemarin di harga Rp 36.500/saham, maka valuasi sahamnya naik menjadi Rp 1,09 triliun, yang berarti cuan yang diperolah Han Arming mencapai Rp 876 miliar.
Sekali lagi ini masih belum menghitung saham yang telah dilepas yang mencapai 40.586.000 saham kepada Digital Edge.
Jika harga pelepasan diasumsikan sama dengan harga penutupan kemarin, maka Han Arming bisa memperoleh keuntungan tambahan Rp 1,18 triliun dari hasil penjualan 40,58 juta saham yang diasumsikan mencapai 1,48 triliun dikurangi nilai awal saham ketika IPO sebesar Rp 299,32 miliar.
Jika ditotal potensi keuntungan Han Arming dari saham EDGE bisa mencapai Rp 2,05 triliun.
Sebetulnya tak banyak informasi mengenai Han Arming. Selain punya saham EDGE, mengacu prospektus DCII disebutkan bahwa trio Toto Sugiri, Marina Budiman dan Han Arming Hanafia juga merupakan pemilik manfaat DCII (ultimate beneficiary owner).
Di DCI International, Otto pegang 40,23%, Marina 32,08% dan Han Arming 20,11%.
Data BEI mencatat, pada perdagangan sore ini, Selasa (6/7) saham EDGE ditutup anjlok auto reject bawah (ARB) 7% di Rp 33.950/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 14 triliun.
Sementara itu saham 'saudaranya' DCII masih disuspensi sejak 17 Juli lalu di harga Rp 59.000/saham, melesat 14.000% dari harga IPO pada 6 Januari 2021 yakni Rp 420/saham.
