²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Gilak! Nilai Portofolio Temasek Tembus Rekor Baru Rp 4.076 T

Chandra Dwi, ²©²ÊÍøÕ¾
13 July 2021 18:55
PM Lee Hsien Loong dan istri Ho Ching, 11 Sept  2015. (AP / NG HAN GUAN
Foto: PM Lee Hsien Loong dan istri Ho Ching, 11 Sept 2015. (AP / NG HAN GUAN

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Perusahaan investasi milik Pemerintah Singapura, Temasek Holdings pada Selasa ini (13/7) merilis nilai portofolio bersih yang berakhir 31 Maret 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Hasilnya, perusahaan berhasil mencetak rekor terbarunya untuk net portfolio pada kuartal I-2021, yang menandakan optimisme hati-hati dalam ekonomi global untuk jangka pendek hingga menengah.

Berdasarkan situs resmi Temasek, per 31 Maret 2021, portofolio bersihnya mencapai S$ 381 miliar atau sekitar Rp 4.076 triliun (asumsi kurs Rp 10.699/S$), meningkat S$ 75 miliar (Rp 802 triliun) atau hampir 25% dari perolehan portofolio bersihnya yang dicapai pada tahun lalu.

Hal ini menandakan bahwa Temasek berhasil membalikkan kondisi portofolionya dari tahun keuangan 2019/2020 yang turun 2,2% karena pandemi virus corona (Covid-19).

Temasek 31 Maret 2021Foto: Temasek 31 Maret 2021
Temasek 31 Maret 2021

Total return pemegang saham pada periode satu tahun (yang memperhitungkan semua dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dikurangi suntikan modal) berubah positif 24,53% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar -2,28%.

Dalam jangka panjang, total return pemegang saham dalam 10 tahun dan 20 tahun masing-masing mencapai 7% dan 8%, naik sedikit dari sebelumnya pada tahun lalu masing-masing 5% dan 6%.

Temasek telah menginvestasikan sebanyak S$ 49 miliar atau Rp 524 triliun dan mendivestasikan sebesar S$ 39 miliar atau Rp 417 triliun pada periode tahun keuangan terakhir.

Jumlahnya naik signifikan dari tahun sebelumnya ketika menginvestasikan S$ 32 miliar atau Rp 342 triliun dan mendivestasikan S$26 miliar atau Rp 278 triliun.

Amerika Serikat (AS) menyumbang bagian terbesar dari investasi baru, diikuti oleh Singapura dan China.

Secara keseluruhan, investor di Asia tetap menjadi porsi terbesar di portofolio Temasek, yakni sebesar 64%, dengan China sebesar 27% dan Singapura sebesar 24%.

"Tahun ini adalah tahun yang aktif, terlepas dari penguncian wilayah [lockdown] dan pembatasan perjalanan akibat pandemi Covid-19. Kami tetap berinvestasi untuk merangsang inovasi dan pertumbuhan saat kami memposisikan ulang portofolio kami untuk dunia yang berubah," tulis pernyataan perusahaan investasi ini dalam laporan tahunannya, dikutip ChannelNewsAsia.

"Kami berinvestasi selama dislokasi pasar berdasarkan pengujian nilai kami. Kami berinvestasi serupa ke dalam perusahaan portofolio kami dan mempertahankan penjualan investasi kami dengan disiplin."

Temasek mencatat bahwa beberapa investasi tidak terdaftar secara go public karena pasar berhasil rebound sepanjang tahun ini.

Temasek juga telah memfokuskan pada peluang baru yang selaras dengan empat tren struktural, yaitu digitalisasi, kehidupan berkelanjutan, konsumsi masa depan, dan rentang hidup yang lebih panjang.

Secara keseluruhan, sektor layanan keuangan sebesar dan telekomunikasi, media, dan teknologi sebesar tetap menjadi dua sektor terbesar dalam portofolionya dengan masing-masing sebesar 24% dan 21%.

Tetapi perlu dicatat bahwa komposisi kedua sektor ini telah berubah secara signifikan selama dekade terakhir, di mana perubahan tersebut sebagian didorong oleh digitalisasi.

Hal ini juga memiliki fokus yang kuat pada ruang teknologi karena digitalisasi telah menjadi penggerak utama, termasuk software, Internet, e-commerce, konten digital, dan lain-lainnya.

Investasi Temasek dalam teknologi termasuk platform game online, Roblox yang berbasis di AS, serta pengembang software alat keamanan siber, Snyk dan platform manajemen virtual live event, Hopin dari Inggris.

Ke depannya, Temasek mengharapkan bahwa perekonomian global dapat pulih lebih baik dengan kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif. Namun, Temasek tetap berhati-hati di tengah kasus infeksi Covid-19 yang kembali naik dan tingkat vaksinasi yang melambat.

"Secara keseluruhan, kami masih optimis terhadap pemulihan ekonomi global dalam jangka pendek hingga menengah. Kami terus membentuk portofolio kami untuk ketahanan dalam mengantisipasi ancaman dan peluang di masa depan," kata Temasek.

"Tujuan kami adalah untuk mempertahankan kinerja Temasek, menghasilkan return yang disesuaikan dengan risiko dalam jangka panjang, dan mengurangi risiko iklim." tambahnya.

Temasek juga bertujuan untuk mengurangi emisi karbon menjadi setengahnya pada tahun 2030 mendatang.

Situs resmi Temasek menjelaskan apa yang dimaksud net portfolio perusahaan.

"Portofolio Temasek terdiri dari investasi yang terdaftar [listing] dan tidak terdaftar [non-publik], aset dan kewajiban lainnya. Kami memperoleh nilai portofolio kami berdasarkan harga saham pada akhir tahun keuangan kami setiap 31 Maret untuk investasi yang terdaftar dan nilai buku untuk investasi yang tidak terdaftar," tulis situs Temasek.


(chd/chd) Next Article Para Korban Polisikan Binomo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular