²©²ÊÍøÕ¾

Gainers-Losers Sesi 2

Trio BBYB-KREN-MEDC Jeblok, 2 Saham Small Cap Terbang!

Aldo Fernando, ²©²ÊÍøÕ¾
26 July 2021 16:20
Dok.Bank Neo Commerce
Foto: Dok.Bank Neo Commerce

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham emiten yang bergerak di bidang transportasi darat dan logistik PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) dan emiten properti PT DMS Propertindo Tbk (KOTA) berbagi tempat di deretan top gainers hari ini, Senin (26/7/2021).

Sementara, saham emiten perbankan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), emiten induk Grup Kresna PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN), serta emiten migas yang dipimpin pengusaha Hilmi Panigoro PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) terjungkal sebagai 'pecundang'.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound hari ini. IHSG naik tipis 0,08% ke posisi 6.106,395 pada penutupan sesi II perdagangan Senin (26/7).

Menurut data BEI, ada 241 saham menguat, 264 saham turun dan 144 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,22 triliun dan volume perdagangan mencapai 21,93 miliar saham.

Di tengah penguatan IHSG, investor asing pasar saham 'cabut' dari bursa domestik dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 213,02 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 30,18 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (26/7).

Top Gainers

  1. Weha Transportasi Indonesia (WEHA), saham +34,12%, ke Rp 114, transaksi Rp 13,2 M

  2. DMS Propertindo (KOTA), +28,93%, ke Rp 156, transaksi Rp 43,7 M

  3. Bank Ganesha (BGTG), +25,00%, ke Rp 270, transaksi Rp 431,0 M

  4. Mahaka Media (ABBA), +25,00%, ke Rp 540, transaksi Rp 117,2 M

  5. Sarana Menara Nusantara (TOWR), +19,55%, ke Rp 1.590, transaksi Rp 364,9 M

Top Losers

  1. Bank Neo Commerce (BBYB), saham -6,96%, ke Rp 535, transaksi Rp 59,4 M

  2. Kresna Graha Investama (KREN), -5,00%, ke Rp 133, transaksi Rp 8,4 M

  3. Multipolar (MLPL), -4,69%, ke Rp 610, transaksi Rp 97,6 M

  4. Medco Energi Internasional (MEDC), -4,67%, ke Rp 510, transaksi Rp 25,6 M

  5. Summarecon Agung (SMRA), -4,40%, ke Rp 760, transaksi Rp 45,8 M.

Saham WEHA melonjak 34,12% ke Rp 114/saham, setelah stagnan di Rp 85/saham pada perdagangan Jumat (23/7) lalu. Saham WEHA juga sempat melesat 33,82% pada Rabu (21/7) minggu lalu. Alhasil, dalam sepekan saham ini melonjak 65,22%. Kapitalisasi pasar WEHA hanya sebesar Rp 101 miliar alias masuk small cap.

Di posisi kedua, ada saham KOTA yang mendaki 28,93% ke Rp 156/saham, melanjutkan penguatan pada 3 hari sebelumnya.

Reli kenaikan tersebut merupakan kebalikan dari tren pelemahan selama 7 hari, yakni pada 9-19 Juli 2021. Saham KOTA tercatat sudah melesat 44,44% dalam sepekan, sementara dalam sebulan minus 3,11%. Kapitalisasi pasar KOTA cenderung rendah hanya mencapai Rp 1,65 triliun.

Berbeda nasib, saham BBYB anjlok hingga menyentuh auto rejection bawah (ARB) 6,96%. Ini adalah kali keempat saham BBYB ambles secara beruntun dalam sepekan terakhir sehingga membuat harga saham ini terjun 15,75%.

Di bawah saham BBYB, saham KREN tergerus 5,00% ke Rp 133/saham. Para investor tampaknya mulai melakukan aksi ambil untung (profit taking) setelah saham ini melesat dalam 2 hari terakhir. Kendati turun, dalam sepekan saham ini naik 4,72%.

Selain saham BBYB-KREN, saham MEDC merosot 4,67% ke Rp 510/saham. Dalam sepekan, saham MEDC turun 10,53%, sementara dalam sebulan anjlok 24,44%.

Kabar terkini, MEDC akan melaksanakan rights issue melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) kepada para pemegang saham saat ini dalam jumlah sebanyak-banyaknya 12.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham (PUT IV).

"Dana rights issue akan digunakan untuk untuk belanja modal perseroan dan/atau anak perusahaan perseroan, termasuk untuk akuisisi perusahaan lain yang sejalan dengan kegiatan usaha perseroan dan/atau anak perusahaan saat ini," tulis manajemen MEDC, dalam prospektus singkat di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (21/7).

Dana rights issue juga akan digunakan untuk melakukan pelunasan atas utang-utang perseroan. Sesuai ketentuan dalam Peraturan OJK 32/2015, pelaksanaan penambahan modal dengan HMETD wajib memperoleh persetujuan dari para pemegang saham MEDC.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA


(adf/adf) Next Article Saham LPKR-CAKK Mendulang Cuan, DYAN-BABP Anjlok!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular