²©²ÊÍøÕ¾

CFO Bukalapak Borong Saham BUKA, Untuk Apa?

Ferry Sandria, ²©²ÊÍøÕ¾
10 September 2021 10:10
Bukalapak (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Foto: Bukalapak (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Natalia Firmansyah, Chief Financial Officer (CFO) dari emiten e-commerce, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), menggelar aksi beli saham perusahaannya meskipun sedang terjadi tren penurunan bahkan harganya telah turun di bawah harga IPO.

Alumnus jurusan Akuntansi Universitas Trisakti ini tercatat melakukan 13 kali pembelian selama empat hari dalam suratnya kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tertanggal 9 September 2021.

Pembelian ini dilaksanakan pada tanggal 9, 13, 16 Agustus dan 9 September 2021 dengan harga tertinggi di level Rp 1.195 dan terendah di harga Rp 835 per saham.

Saham BUKADaftar transaksi pembelian saham Natalia (sumber: BEI)


Secara total, eksekutif yang memulai kariernya di perusahaan Farmasi Novartis dan sempat juga bekerja di Johnson&Johnson ini membeli sebanyak 110 ribu saham baru pasca penawaran perdana (IPO) yang dilaksanakan oleh Bukalapak.

Mayoritas transaksi dilakukan pada bulan Agustus, dengan harga di atas harga IPO. Meski demikian Natalia masih melanjutkan aksi beli saham BUKA hingga hari Kamis (9/9), di mana Natalia memborong 10.000 saham BUKA di harga Rp 835 per saham, di bawah harga IPO.

Mengacu pada data harga pada masing-masing pembelian, total dana keseluruhan yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 103,10 juta.
Penambahan ini menyebabkan kepemilikan saham Natalia menjadi sebanyak 31.239.223, sebelumnya ia telah memiliki 31.129.223 sebelum perusahaan resmi melakukan penawaran publik.

Natalia sendiri sebenarnya bukan satu-satunya eksekutif Bukalapak yang menggenggam saham BUKA, bukan pula eksekutif dengan kepemilikan terbesar.
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek yang terbit di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga akhir Agustus 2021 tercatat secara total direksi perusahaan menggenggam 1,68% kepemilikan saham, dengan porsi terbesar dimiliki oleh Willix Halim sebesar 1,4% yang menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Bukalapak.

Selanjutnya ada Teddy Nuryanto sebesar 0,15%, Muhammad Rachmat 0,1% dan terakhir Natalia sebesar 0,03%. Sedangkan anggota direksi dan komisaris lainnya tercatat tidak memiliki kepemilikan saham dalam laporan tersebut.


(hps/hps) Next Article Achmad Zaky Cs Batal Cuan Puluhan Triliun Gegara Lock Up BUKA

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular