²©²ÊÍøÕ¾

'Dikerek' Kabar dari Luhut, Investor Borong Saham Konstruksi!

Aldo Fernando, ²©²ÊÍøÕ¾
14 September 2021 10:36
Konferensi Pers PPKM (6/9/2021). (Tangkapan layar Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI)
Foto: Konferensi Pers PPKM (6/9/2021). (Tangkapan layar Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham-saham emiten konstruksi cenderung menguat pada awal perdagangan hari ini, Selasa (14/9/2021), setelah pada perdagangan sebelumnya cenderung ditutup melemah.

Berikut pergerakan saham konstruksi, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 09.49 WIB.

  1. Adhi Karya (ADHI), saham +4,29%, ke Rp 850/saham

  2. PP (PTPP), +4,02%, ke Rp 1.035/saham

  3. Wijaya Karya (WIKA), +3,92%, ke Rp 1.060/saham

  4. Waskita Beton Precast (WSBP), +3,60%, ke Rp 144/saham

  5. Acset Indonusa (ACST), +3,31%, ke Rp 250/saham

  6. Waskita Karya (WSKT), +2,99%, ke Rp 860/saham

  7. PP Presisi (PPRE), +2,88%, ke Rp 214/saham

  8. Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE), +2,66%, ke Rp 193/saham

  9. Wijaya Karya Beton (WTON), +2,44%, ke Rp 252/saham

  10. Jasa Marga (JSMR), +1,54%, ke Rp 3.960/saham

  11. Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK), +1,39%, ke Rp 73/saham

Menurut data di atas, saham emiten BUMN Karya ADHI menjadi yang paling naik, yakni sebesar 4,29% ke Rp 850/saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 16 miliar. Saham ADHI berhasil rebound dari koreksi 0,61% pada perdagangan kemarin.

Dalam sepekan, saham ADHI naik 3,03%, sementara dalam sebulan melesat 21,43%.

Pada semester I 2021, ADHI berhasil meraup peningkatan laba bersih Rp 8,28 miliar, naik 19,94% secara tahunan dari Rp 6,90 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kendati laba bersih tumbuh, pendapatan usaha ADHI merosot 19,58% secara yoy dari Rp 5,53 triliun menjadi Rp 4,44 triliun pada semester I tahun ini.

Kedua, saham BUMN Karya lainnya PTPP yang berhasil melejit 4,02% ke Rp 1.035/saham. Dalam sepekan saham ini naik tipis 0,98%, sedangkan dalam sebulan terakhir melonjak 17,61%.

Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, PTPP mencatatkan laba bersih senilai Rp 86,04 miliar. Angka ini naik tajam dari capaian perusahaan di periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 21,15 miliar, atau tumbuh 306,69% secara tahunan (year on year/YoY).

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba bersih ini naik di tengah turunnya pendapatan perusahaan. Tercatat pada akhir Juni 2021 lalu pendapatan senilai Rp 6,45 triliun, turun 4,27% YoY dari Rp 6,74 triliun di akhir semester I-2020.

Di bawah saham ADHI dan PTPP, ada dua saham BUMN Karya lainnya, yakni WIKA dan WSBP yang masing-masing naik 3,92% dan 3,60%.

Sentimen positif terbaru untuk sektor konstruksi adalah persepsi bahwa sektor ini akan pulih dan proyek-proyek akan digencarkan lagi. Selain itu, Indonesia Investment Authority (INA), dana abadi milik RI juga menyatakan, saat ini terdapat sejumlah investor yang berminat untuk berinvestasi di proyek infrastruktur Tanah Air.

Juru Bicara INA Masyita Crystallin menjelaskan, saat ini INA memiliki dua metode pendanaan bagi investor yang tertarik masuk ke Indonesia, yakni melalui master fund dan thematic fund.

Saat ini, INA mempunyai thematic fund untuk proyek infrastruktur jalan tol senilai US$ 3,75 miliar atau setara Rp 53,63 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per US$).

Dia mengungkapkan, saat ini minat investor global untuk berinvestasi di Indonesia cukup tinggi, hal ini sesuai dengan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan jumlah populasi yang besar, sehingga investasi di sektor infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan dan bandara ke depannya masih terus tumbuh.

Di sisi lain, sentimen positif juga datang dari pengumuman Menko Maritim dan Investasi yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut mengungkapkan berbagai indikator sudah mengalami perbaikan.

Konfirmasi kasus positif corona sudah turun 93% dibandingkan posisi puncak pada pertengahan Juli 2021. Khusus di Jawa-Bali, penurunannya mencapai 96%.

Kemudian kasus aktif juga terus menurun, sekarang sudah di bawah 100.000. Kasus aktif adalah pasien yang masih dalam perawatan, baik di fasilitas kesehatan maupun secara mandiri.

"Seiring dengan kondisi Covid-19 membaik, implementasi protokol kesehatan, dan aplikasi Peduli Lindungi, ada penyesuaian yang dilakukan dalam periode minggu ini. Pembukaan bioskop dengan kapasitas 50% di kota Level 2 dan 3 dengan kewajiban aplikasi Peduli Lindungi serta protokol kesehatan ketat. Hanya ketegori hijau yang diizinkan masuk area bioskop," kata Luhut, dalam pengumuman Senin malam (13/9).

"Lokasi wisata dibuka dengan protokol kesehatan ketat dan Peduli Lindungi di kota Level 3. Namun ada penerapan ganjil-genap di tempat wisata mulai Jumat sampai Minggu," terang Luhut.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA


(adf/adf) Next Article Saham Konstruksi Dilirik Lagi Gaes Saat IHSG Merah, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular