²©²ÊÍøÕ¾

Di Gedung BEI, Bos BRI Sebut Masa Depan Pegawai PNM-Pegadaian

Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
Rabu, 29/09/2021 11:58 WIB
Foto: Dirut BRI Sunarso di acara perdagangan rights issue saham BBRI, Rabu 29 September 2021

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Terbentuknya Holding BUMN Ultra Mikro (UMi) di bawah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) disebut akan menjadi sarana bagi karyawan anggota holding untuk mengembangkan kariernya menjadi lebih optimal sesuai dengan potensinya masing-masing.

Dalam holding ini, BRI akan menjadi induk usaha PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan karyawan dari ketiga anggota holding akan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kariernya dalam ruang lingkup yang lebih luas, yakni antara ketiga perusahaan.


"Untuk karyawan saya kira dengan holding akan memberikan kesempatan menumbuhkembangkan kariernya. Optimalisasi sesuai dengan potensi masing-masing. Kita groom di wadah yang besar, sekali lagi sesuai dengan potensi masing-masing dan itu dikompetisikan," kata Sunarso dalam seremoni pembukaan perdagangan rights issue BRI di Bursa Efek Indonesia, Rabu (29/9/2021).

Ini merupakan value yang dihasilkan dari terbentuknya holding ultra mikro, selain juga memberikan dampak yang positif kepada nasabahnya yakni pembiayaan dengan biaya semurah mungkin melalui sinergi ketiga perusahaan.

Bagi pemegang saham, dampak dari adanya ekosistem ini akan memberikan sumber pertumbuhan baru bagi di masa depan.

Selain itu, termasuk bagi pemerintah, juga akan memberikan dividen dengan penerimaan pajak yang baik.

"Saya tekankan ada aspek lain bagi kita bahwa pemerintah atau negara akan banyak dapatkan support dari terbentuknya ekosistem ini. Saya kira yang paling penting adalah integrasi data grass root ekonomi. Karena dalam menghadapi kesulitan ekonomi kita masih ga bisa diserahkan ke pasar maka perlu data yang besar," jelas dia.

Sunarso menyebutkan holding ini juga merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk menciptakan nilai ekonomi dan nilai sosial. Inisiatif ini juga mendukung peta rencana BRI untuk menjadi most valuabel banking group di Southeast Asia dan menjadi champion of financial inclusion.

"Kita ingin create value buat stakeholder dan pastikan sumber pertumbuhan baru dan sumber pertumbuhan baru yang DNA BRI adalah UMKM, jadi kita harus jadi jawara dan juara dalam financial inclusion," tegasnya.

Untuk diketahui, besarnya aksi korporasi pembentukan holding UMi dan rights issue (penerbitan saham baru BRI) ini dinilai sangat besar berkat hasil pembentukan holding BUMN ultra mikro yang dipimpin oleh BRI dan beranggotakan Pegadaian dan PNM.

Pemerintah menyerap haknya dalam rights issue di saham BBRI tetapi bukan dengan dana tunai, melainkan inbreng saham Seri B milik pemerintah di Pegadaian dan PNM ke BRI sehingga dua BUMN tersebut menjadi anak usaha langsung BRI.

Berdasarkan data prospektus rights issue BRI, jumlah total pekerja BRI per 31 Maret 2021 mencapai 117.592 orang, terdiri dari 61.424 pekerja tetap, pekerja kontrak sebanyak 24.024, dan trainee 191 orang, dan outsourcing 31.953 orang.

Jumlah pegawai Pegadaian total mencapai 31.098 orang, terdiri dari pekerja tetap 12.668 orang, pekerja kontrak 1.643 orang, dan outsourcing 16.787 orang.

Sementara di PNM total sebanyak 50.582 orang, terdiri dari pekerja tetap 3.629, pekerja kontrak 5.508, dan outsourcing 41.455 orang.

Total karyawan Pegadaian dan PNM mencapai 81.680 orang, ditambah BRI total karyawan Holding UMi 199.272 orang.


(tas/tas)

e:banner stickystaticbanner -->