
Bujet Awal Rp 1,9 T, Gegara Pandemi Japfa Pangkas Capex

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten poultry dan produk ayam olahan, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) menyebutkan salah satu strategi bertahan yang dilakukan perusahaan di tengah pandemi Covid-19 adalah mengurangi alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) sejak tahun lalu.
Strategi efisiensi ekspansi ini dilakukan untuk memastikan likuiditas perusahaan tetap terjaga.
Financial Controller Japfa Comfeed Erwin Djohan mengatakan alokasi capex yang lebih rendah ini sudah mulai dilakukan sejak tahun lalu.
Namun di tengah ketidakpastian akibat Covid-19 perusahaan memutuskan untuk menahan laju investasinya, sehingga hanya mengeluarkan anggaran untuk capex rutin saja.
"Di awal tahun 2020 itu sebetulnya anggaran capex atau belanja modal itu cukup besar dan karena ya itu tadi ambisi dari Japfa untuk melakukan ekspansi. Tapi kemudian adanya pandemi kemarin, kemudian dilakukan proses untuk pembuatan prioritas baru, jadi yang dilakukan capex yang bersifat rutin yag digunakan untuk mengganti alat-alat produksi agar tidak terjadi interupsi itu didahulukan," kata Erwin dalam Capital Market Summit & Expo 2021, Kamis (14/10/2021).
Prioritas berikutnya adalah menyelesaikan proyek yang dimulai sebelum Covid-19 melanda.
Terakhir adalah investasi untuk melaksanakan proyek yang bisa memberikan dampak dalam jangka pendek dan menengah bisa memberikan hasil positif bagi perusahaan.
"Jadi capex itu direm," imbuhnya.
Erwin menyebut, kondisi yang sama masih terus berlanjut di tahun ini sehingga perusahaan masih belum akan agresif untuk berinvestasi.
Selain melakukan kontrol terhadap keuangan, perusahaan mengambil kesempatan dalam penyediaan sumber bahan pokok sepanjang pandemi yang dinilai meningkat di channel-channel online.
Dengan demikian, perusahaan mulai memperkuat jalur distribusinya melalui toko-toko online dan bekerjasama dengan banyak mitra marketplace serta memperkuat engagement di media sosial.
Untuk diketahui, perusahaan tahun lalu merealisasikan capex senilai Rp 1,65 triliun. Nilai ini hampir setengahnya dari alokasi capex perusahaan di tahun 2019 yang senilai Rp 3 triliun.
Sedangkan di 2021 ini, nilai capex yang dianggarkan sedikit lebih meningkat dibanding 2020 menjadi sebesar Rp 1,95 triliun.
Sepanjang semester I-2021 lalu perusahaan mencatatkan laba bersih senilai Rp 1,64 triliun, meroket 426,29% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 313,12 miliar.
Pendapatan perusahaan tumbuh 22,31% menjadi Rp 22,1 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp 18,07 triliun.
Pendapatan ini disumbang paling besar dari pakan ternak yang berkontribusi Rp 6,47 triliun, lalu dari bisnis pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen senilai Rp 3,06 triliun.
Selanjutnya adalah dari bisnis budidaya perairan sebesar Rp 1,80 triliun, pembibitan unggas berkontribusi Rp 1,44 triliun, dan perdagangan dan lain-lain menyumbang Rp1,01 triliun.
Pada penutupan perdagangan Kamis ini (14/10), saham JPFAÂ turun 0,27% di Rp 1.845/saham dengan nilai transaksi Rp 31 miliar dan volume perdagangan 16,52 juta saham.
(tas/tas) Next Article Laba Japfa Turun di Kuartal I-2022, Tapi Penjualan Masih Naik