²©²ÊÍøÕ¾

Amsyong Mr Erdogan! Lira Mata Uang Terparah Dunia, Ambrol 79%

Hidayat Setiaji, ²©²ÊÍøÕ¾
01 January 2022 14:15
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. AP/
Foto: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. AP/

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kinerja rupiah sepanjang 2021 cukup oke. Meski secara keseluruhan tahun masih melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), tetapi depresiasi mata uang Tanah Air relatif terbatas.

Kemarin, US$ 1 setara degan Rp 14.250 kala penutupan pasar spot. Rupiah menguat 0,11% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Dengan demikian, rupiah membukukan pelemahan 1,5% di hadapan greenback sepanjang 2021. Start di posisi US$ 14.040/US$, rupiah finis di US$ 1.250/US$.

Meski melemah, rupiah jadi mata uang terbaik keempat di Asia. Hanya kalah dari yuan China, dolar Taiwan, dan dolar Hong Kong.

Bahkan rupiah jadi mata uang terbaik Asia Tenggara. Lebih kuat ketimbang dolar Singapura, ringgit Malaysia, baht Thailand, hingga peso Filipina.

Namun cerita berbeda dialami oleh negara berkembang lainnya, Turki. Sepanjang 2021, lira Turki anjlok 79,17% di hadapan greenback. Ini adalah depresiasi tahunan terparah setidaknya dalam 20 tahun terakhir.

Pelemahan lebih dari 79% itu membuat lira sah menjadi salah satu mata uang terlemah di dunia. Kalau melihat posisi lira, rakyat Indonesia semestinya bangga dengan rupiah.

kursSumber: Reuters

Depresiasi lira menyebabkan inflasi di negara yang dipimpin oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan ini melesat, karena pelemahan lira membuat barang dan jasa impor menjadi lebih mahal.

Pada November 2021, inflasi Turki tercatat 21,31% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Ini adalah rekor tertinggi sejak November 2018.

Menghadapi inflasi tinggi, semestinya bank sentral bereaksi dengan menaikkan suku bunga. Dengan begitu, uang beredar bisa berkurang sehingga nilai uang tidak semakin jatuh.

Akan tetapi yang terjadi di Negeri Kebab justru sebaliknya. Sejak awal 2021, bank sentral Turki (TCMB) malah memangkas suku bunga acuan hingga 300 basis poin, dari 17% pada awal tahun menjadi 14% pada Desember.

Ini karena TCMB tidak independen. Kebijakan moneter sangat dipengaruhi oleh visi sang presiden. Erdogan pernah menyebur suku bunga tinggi adalah biangnya setan.

"Saya akan memenangkan pertarungan melawan suku bunga tinggi. Sebab saya percaya suku bunga adalah biangnya setan," tegas Erdogan dalam sebuah kesempatan pada 2018.

Pelemahan lira yang begitu dalam sampai membuat kepercayaan rakyat Turki terhadap mata uangnya sendiri memudar. Per 12 Desember 2021, total simpanan di perbankan Turki berjumlah TRY 5,58 triliun. Dari jumlah tersebut, hanya 33,87% yang berdenominasi lira.

Oleh karena itu, Erdogan bertitah agar masyarakat dan dunia usaha Turki mengalihkan simpanan mereka dari mata uang asing dan emas ke lira. Erdogan mengklaim sekarang situasi sudah terkendali dan sudah saatnya masyarakat kembali menaruh kepercayaan kepada mata uang domestik.

"Selama kita tidak menempatkan mata uang kita sendiri sebagai tolok ukur, maka kita akan celaka. Lira, mata uang kita, adalah yang akan kita perjuangkan. Bukan mata uang asing. Kita sedang berperang menyelamatkan ekonomi dari suku bunga dan inflasi tinggi," papar Erdogan akhir pekan ini, seperti dikutip dari Reuters.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular