²©²ÊÍøÕ¾

2021 in Review

Harga Logam 2021: Timah Juara, Perak Merana

Robertus Andrianto, ²©²ÊÍøÕ¾
02 January 2022 14:15
A worker uses the tapping process to separate nickel ore from other elements at a nickel processing plant in Sorowako, South Sulawesi Province, Indonesia March 1, 2012. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Komoditas logam turut jadi penopang boom commodity di tahun 2021. Tiga logam dasar utama yaitu timah, nikel, dan tembaga memiliki kinerja positif. Sebaliknya, kinerja logam mulia tahun 2021 boncos.

Ketidakseimbangan pasar jadi penyebab utama harga komoditas logam meroket sepanjang tahun 2021.

Kinerja Logam 2021Foto: Berbagai sumber dan diolah
Kinerja Logam 2021

Timah jadi logam dasar industri yang memiliki kinerja terbaik tahun 2021. Sepanjang tahun ini, logam timah meroket 92,59%year-to-date(ytd) danditutup di US$ 39.143/ton.

Harga timah beberapa kali melewati rekor harga tertinggi sepanjang tahun ini. Rekor harga tertinggi terakhir tercatat USD38.215/ton pada 20 Oktober 2021.

Pencapaian fantastis timah tahun 2021 didorong oleh lambatnya pemulihan pasokan timah dunia saat permintaan tumbuh dengan cepat. Ketatnya pasokan akibat karantina wilayah akibat COVID-19 (Coronavirus Disease).Terutama di Malaysia dan Indonesia, produsen timah utama dunia yang menyumbang 30% dari produksi timah olahan dunia pada tahun 2020.

Di sisi lain, permintaan tumbuh dengan cepat terutama karena timah digunakan dalam elektronik konsumen seperti smartphone, laptop, dan digitalmelalui solder dalam semikonduktor. Sektor ini mengalami lonjakan permintaan yang besar seiring dengan kebutuhan perangkat teknologi yang meningkat selama pandemi COVID-19.

Permintaan juga datang dari sektor energi baru terbarukan (EBT). Solder timah menjadi bagian utama dari sel fotovoltaik, yang merupakan komponen utama yang membentuk panel surya. Permintaan timah untuk sektor ini meningkat selama krisis listrik China terjadi.

Sepanjang 2021 harga nikel naik 23,92% terdorong oleh pasokan yang ketat karena lonjakan permintaan di tengah pemulihan ekonomi global. Neraca nikel dunia diperkirakan mengalami defisit 25.000 ton pada tahun 2021, menurut Antaike.

Sementara itu,persediaan nikel di gudang LME pada 30 Desember 2021 tercatat 103.020 ton. Jumlah ini turun 58,24% dibanding persediaan tahun lalu.

Permintaan nikel dunia datang dari pabrik baja anti karat (stainless steel) China yang tumbuh 15% pada tahun 2021. Permintaan ini tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi global.

Sepanjang 2021, harga tembaga melonjak 24,79% terdorong oleh pasokan yang ketat karena lonjakan permintaan di tengah pemulihan ekonomi global. Neraca tembaga dunia diperkirakan mengalami defisit 42.000 ton pada tahun 2021, menurut Studi Tembaga Internasional (ICSG).

Sementara itu, persediaan tembaga di gudang bursa logam London (LME) tercatat 89.375 ton pada 30 Desember 2021. Jumlah tersebut turun 17,21% dibandingkan persediaan tahun 2020. ICGS memperkirakan pasar tembaga global diperkirakan mengalami surplus 328.000 ton.

Duo logam mulia emas dan perak terpuruk saat kawan-kawannya meraup ³¦³Ü²¹²ÔÌýtahun 2021.

Harga emas di pasar spot mencatatkan kinerja negatif 3,59% sepanjang 2021. Sedangkan harga perak jatuh 11,72% pada tahun ini.

Pelemahan ini lantaran pemulihan ekonomi global tahun 2021 membuat investor mengurangi porsisafe havendi portofolio dan lebih memilih aset berisiko seperti saham. Selain itu, gejolak pasar karena rencana kebijakan The Fed menaikkan suku bunga turut memudarkan kilau logam lindung nilai sepanjang tahun 2021.

Pada tahun 2022, komoditas logam dasar industri seperti tembaga, nikel, dan timah diperkirakan akan mengalami surplus pasokan. Hal ini akan membuat pertumbuhan harga logam tersebut tidak sekuat tahun 2021.

Sementara proyeksi logam mulia akan bergerak datar pada tahun 2022. 

Tim Riset ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia


(ras/ras) Next Article Joss! Indonesia Dapat Berkah dari Krisis Logam Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular