²©²ÊÍøÕ¾

Lampaui Industri, MTEL Targetkan Pertumbuhan Laba 20% di 2022

Teti Purwanti, ²©²ÊÍøÕ¾
06 January 2022 11:06
Chief Investment Officer PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), Hendra Purnama
Foto: Chief Investment Officer PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), Hendra Purnama

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) menargetkan pertumbuhan laba di kisaran 20% dan pendapatan 10-11% di 2022. Chief Investment Officer MTEL Hendra Purnama mengatakan target ini melampaui pertumbuhan industri yang diperkirakan hanya 5-10% tahun ini.

Sementara itu, sepanjang 2021 diperkirakan pendapatan perusahaan mencapai Rp 6,7 triliun atau lebih tinggi dibandingkan target yang ditetapkan. Hingga kuartal III-2021 MTEL mencatat pendapatan tumbuh 14.,6% menjadi Rp 5 triliun, dengan laba bersih menjadi lebih dari Rp 1 triliun.

"Hingga akhir 2021 kami memperkirakan margin di kisaran 75%, tidak jauh berbeda dengan di kuartal III-2021 sekitar 75,6% dan ini sesuai dengan target, jika dibandingkan dengan 2020 margin kami 67,6% jadi kami meningkat lebih signifikan," kata Hendra kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Rabu (5/1/2022).

Dia menambahkan Mitratel menargetkan untuk menjadi Perusahaan Infrastruktur Digital Terkemuka (Digital Infraco) pada 2023 melalui penguatan infrastruktur layanan jaringan 5G. Hendra menegaskan MTEL mempersiapkan diri sebagai tower operator yang siap melayani 5G.

Salah satu upaya yang dilakukan yakni meningkatkan fiberisasi towernya dengan kerjasama bersama Telkom. Fiber optik menurutnya menjadi salah satu syarat untuk memfasilitasi jaringan 5G. Hendra mengatakan nantinya fiberisasi yang dilakukan bisa berkontribusi pada pendapatan perusahaan.

"Kami secara organik akan membangun jaringan fiber optik sendiri, yang kami mulai di 2022. Produk lain yang bisa kami kembangkan seperti Edge Computing dan IoT, ini sedang kami persiapkan dan kami tengah melihat seperti apa kebutuhannya di tengah masyarakat," kata Hendra.

Hingga saat ini Mitratel memiliki lebih dari 28.000 tower, dan sebanyak 57% berada di luar Jawa dan telah menjangkau 85% area 4G di Indonesia. Saat ini tenancy ratio MTEL tercatat 1,5% dan ditargetkan naik menjadi 1,6% seiring dengan adanya rencana akuisisi tower baru.

"Sebanyak 50% dana IPO kami alokasikan untuk inorganik seperti akuisisi tower dan juga yang akan mendukung pengembangan 5G di Indonesia. Sementara 40% untuk pengembangan organik, kami akan membangun tower-tower baru dan jaringan fiber optik," jelas Hendra.

Dia pun optimistis dengan kinerja perusahaan tahun ini seiring dengan dukungan pemegang saham. Hendra mengungkapkan MTEL juga terbuka untuk melakukan sinergi dengan pemegang saham seperti INA ataupun investor lainnya.

"Artinya kami menjadi perusahaan yang bukan hanya memiliki fundamental yang bagus tetapi juga prospek pertumbuhan yang menarik. Ini menjadi indikasi perusahaan worth to be invested," ujarnya.


(rah/rah) Next Article Tancap Gas di 2022, MTEL Siapkan 4 Fokus Bisnis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular