
Tunggu Rapat Bank Sentral, Bursa Saham Eropa Merah

Jakarta. ²©²ÊÍøÕ¾ - Bursa saham Eropa cenderung terkoreksi pada perdagangan Kamis (3/2/2022). Investor menunggu hasil rapat dua bank sentral utama Benua Biru, Inggris (BoE) dan Zona Euro (ECB).Â
Indeks Stoxx 600 di awal sesi turun sebanyak 0,3% sebab saham emiten industri melemah 0,9%. Indeks DAX Jerman terapresiasi 47,17 poin (-0,31%) ke 15.569,16 dan indeks CAC Prancis melemah 0,12%. Sementara itu, FTSE Inggris menguat 0,19% ke level 7.595,66 yang naik 10.12 poin.
Investor masih akan berfokus pada kebijakan moneter dari bank sentral Eropa hari ini terkait data inflasi yang menekan bank tersebut untuk mengambil kebijakan kedepannya. Inflasi di 16 negara di Eropa naik 5,1% di Januari, jauh melampaui ekspektasi pasar di 4,4%.
Diproyeksikan bahwa bank sentral Eropa akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 30 basis poin (bp) pada akhir tahun ini karena tingginya angka inflasi. Bank sentral Eropa mengharapkan angka inflasi bisa turun ke bawah 2% pada akhir tahun ini.
"Inflasi di wilayah Eropa melampaui ekspektasi anggota bank sentral Eropa lebih dari 100 basis poin (bp) di kuartal pertama. Kami mengharapkan bank sentral Eropa untuk menurunkan kembali bunga deposit di 25 bp di Maret dan Juni 2023," tutur Management Perencanaan Keuangan Pictet Federik Ducrozet dikutip dari Reuters.
Selain itu, ketegangan antara Rusia dan Ukraina masih menjadi kecemasan pasar.
"Jika ketegangan berlanjut dan menganggu pasokan energi ke Eropa, kami memprediksikan bahwa bank sentral Eropa akan bertindak dovish untuk fokus kepada pertumbuhan ekonomi dan keuangan yang stabil daripada hanya melihat tingginya inflasi di sektor energi janga pendek," tutur Anatoli Annenov, Senior Ekonom di Societe Generale & Investment Banking dikutip dari ²©²ÊÍøÕ¾ International.
Kemarin, bursa saham Eropa kompak terapresiasi di perdagangan dibantu oleh kinerja keuangan dari perusahaan yang bagus. Rilis laporan keuangan yang lain dirilis hari ini, dihiasi oleh Shell dan Roche. Tercatat bahwa Shell telah merilis laba bersih sebanyak $19.29 miliar pada tahun 2021. Padahal di tahun sebelumnya, mereka hanya meraup laba sebanyak $4.85 miliar. Hal tersebut dipicu oleh permintaan global untuk bahan bakar dan diesel yang naik di 2021, walaupun Covid-19 menyerang tetapi mobilitas masyarakat tetap tinggi, jika mengacu kepada International Energy Agency (IEA).
Bursa saham Amerika Serikat (AS) kemarin, saham Wall Street melonjak selama 4 hari beruntun dibantu oleh kinerja keuangan yang baik dari Alphabet. Tapi, pada pagi ini, data slip gaji turun ke 301,000 di Januari di bawah estimasi poling Dow Jones bahwa akan tumbuh sebanyak 200,000.
Kontrak berjangka (futures) AS anjlok tadi malam di tengah Meta perusahaan induk Facebook melaporkan kinerja keuangan yang buruk. Bursa saham Asia cenderung mixed di perdagangan hari ini di tengah kecemasan akan ketegangan Rusia dan Ukraina.
Rilis neraca keuangan di Eropa hari ini akan dirilis oleh Siemens, BT (perusahaan di sektor jasa telekomunikasi), dan ABB [perusahaan bidang robotika, listrik, dan peralatan listrik]. Disusul oleh rilis data purchasing manager's index (PMI) dari beberapa negara di zona Eropa untuk bulan Januari.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(aaf/aaf) Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan