
Cuekin Label UMA dari BEI, Saham SHID Terus Terbang 214%

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga saham emiten pengelola Hotel Grand Sahid Jaya, PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) kembali melesat pada penutupan perdagangan Selasa (8/2/2022).
Saham SHID terus melaju kencang kendati sudah mendapat peringatan pergerakan saham tak wajar atawa unusual market activity (UMA) dari bursa.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham SHID ditutup melesat 15,02% ke posisi Rp 2.450/saham. Nilai transaksi hari ini mencapai Rp 6,04 miliar dan volume perdagangan sebesar 2,67 juta saham.
Kenaikan ini menggenapi tren kenaikan saham SHID menjadi 10 hari beruntun.Â
Alhasil, dalam sepekan, saham SHID melejit 48,48%, sedangkan sejak awal tahun (ytd) meroket 214,10%.
Seiring dengan pergerakan harga saham yang liar, pada Jumat pekan lalu (4/2), pihak BEI telah memberikan cap UMA kepada saham emiten yang melantai di bursa sejak Mei 1990 ini.
Menanggapi pengumuman UMA tersebut, pada Senin kemarin (7/2), manajemen menjelaskan, perseroan tidak memiliki informasi material yang sebelumnya telah diumumkan ke publik.
Selain itu, perseroan juga tidak memiliki informasi material yang belum disampaikan ke publik.
"Sepengetahuan perseroan, tidak ada informasi yang menyangkut perusahaan kami yang beredar sebagai rumor atau beredar di media massa," jelas manajemen SHID, dikutip ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (8/2).
Pihak SHID menambahkan, industri perusahaan, yakni perhotelan, telah terdampak sangat signifikan selama masa Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama 2 tahun.
Namun, kata pihak SHID, perseroan terus melaksanakan berbagai manuver bisnis dengan produk dan pelayanan baru di bidang perhotelan. "Agar dapat meningkatkan kinerja perseroan, yang telah menunjukkan trend perbaikan selama satu tahun terakhir," imbuh manajemen.
Per akhir September 2021, SHID masih mengalami rugi bersih Rp 23,47 miliar. Angka ini mengecil dari rugi pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp 35,42 miliar.
Sementara, pendapatan usaha tercatat naik 30,32% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 51,22 miliar per akhir triwulan ketiga 2021.
Dikutip dari website perusahaan, SHID, yang berdiri sejak 1969, memiliki portofolio hotel di Jakarta dan Lampung, apartemen berlayanan di Jakarta dan perusahaan pengelola hotel yang mengelola lebih dari 4.000 kamar di seluruh Indonesia di bawah bendera Sahid Hotels & Resorts.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(adf/vap) Next Article BEI Suspensi Saham KONI, Saham Peter Sondakh Kena UMA!
