²©²ÊÍøÕ¾

Canggih! Saham Teknologi Membuat Bursa China Terbang

Annisa Aflaha, ²©²ÊÍøÕ¾
09 February 2022 09:16
A man wearing a face mask looks back as workers installing the nameplate of the Beijing Stock Exchange on the Financial Street in Beijing, Sunday, Nov. 14, 2021. According the local news report, the Beijing Stock Exchange will start trading on Monday, Nov. 15. (AP Photo/Andy Wong)
Foto: AP/Andy Wong

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bursa Asia dibuka bergerak menguat pada perdagangan Rabu (9/2/2022), di mana saham Hong Kong memimpin kenaikan regional.

Hang Seng Hong Kong menguat 2,06%, di tengah saham emiten teknologi China kembali menguat dari penurunannya kemarin. Saham Alibaba melonjak 6,12%, Tencet naik 2,09%, dan Netease meroket 5,59%. Saham di dataran China diperdagangkan di zona positif, di mana indeks Shanghai Composite China naik 0,438%.

Indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,83%, sementara indeks Topix naik 0,8%. Saham SoftBank Group terapreasiasi sekitar 5,34%, setelah perusahaan konglomerat Jepang itu mengumumkan akan mengambil alih Arm Ltd karena transaksi penjualan dengan Nvidia gagal. KOSPI Korea Selatan naik 0,75% dan Straits Times Singapura menguat 0,31%.

Selain itu, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,34% karena saham perbankan melonjak, saham CBA melesat 5,05%, Westpac naik 2,4%, Australia and New Zealand Banking Group menguat 1,19%, dan National Australia Bank terapresiasi 0,94%. Pada Senin (7/2/2022), CBA mengumumkan kenaikan laba bersih kuartal I-2022 dan harga buyback sahamnya mencapai US$ 1,43 miliar.

Cenderung menguatnya bursa Asia pada pagi hari ini terjadi di tengah terapreasiasinya bursa saham AS pada perdagangan Selasa kemarin. Indeks S&P 500 ditutup menguat 0,84% ke level 4.521,54 dan Nasdaq Composite terapreasiasi 1,28% ke posisi 14.194,46. Sedangkan indeks Dow Jones ditutup naik 1,06% ke level 35.462,78.

Musim rilis laporan memicu pergerakan saham di Wall Street kemarin. Saham Harley-Davidson melonjak 15% setelah merilis kinerja keuangan yang baik. Amgen dan Chegg naik 7,8% dan 16% setelah rilis neraca keuangan. Saham American Express menguat 3,3% dan JPMorgan terapreasiasi 1,9% mendorong indeks Dow Jow naik.

Hingga kemarin, sebanyak 300 konstituen indeks S&P 500 telah merilis kinerja keuangan dan 77% merilis kinerja keuangan yang melampaui ekspektasi dan 75% laba bersihnya berada di atas prediksi, jika mengacu ke FacSet.

Investor masih menunggu rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan rilis pada Kamis (10/2/2022) untuk memberikan sinyal bagaimana bank sentral AS akan bereaksi terhadap kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK).

Sementara itu, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik menjadi 1,97%, menjadi level tertinggi sejak November 2019.

"Sangat beralasan sekali jika memprediksikan investor akan menahan sahamnya sebelum Consumer Price Index (CPI) rilis pada kamis, yang akan mendorong pasar untuk beradaptasi dengan kenaikan yields jangka panjang," tutur Strategi Perencanaan di Edward Jones Angelo Kourkafas dikutip dari ²©²ÊÍøÕ¾ International.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA


(aaf) Next Article Tunggu Hasil Rapat Fed, Bursa Asia Kompak Melesat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular