²©²ÊÍøÕ¾

Ikuti Tren Asia, IHSG Berakhir Menguat di Penutupan Sesi 1

Arif Gunawan, ²©²ÊÍøÕ¾
09 February 2022 11:59
Harga saham emiten bank digital PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) melonjak pada awal perdagangan hari ini, Selasa (11/1/2022). Kenaikan saham BBHI terjadi seiring pengusaha nasional Chairul Tanjung (CT), yang merupakan ultimate shareholder Allo Bank, membuka perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)
Foto: Harga saham emiten bank digital PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) melonjak pada awal perdagangan hari ini, Selasa (11/1/2022). Kenaikan saham BBHI terjadi seiring pengusaha nasional Chairul Tanjung (CT), yang merupakan ultimate shareholder Allo Bank, membuka perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan hingga penutupan perdagangan sesi pertama Rabu (9/2/2022), dan sukses kembali melewati level psikologis 6.800 mengikuti tren di Asia.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.828,879 atau lompat 39,357 poin (+0,58%) pada pukul 11:30 WIB. Dibuka naik 0,38% ke 6.811,754, indeks acuan utama bursa ini tak sekalipun mencicipi teritori negatif.

Level penutupan tertinggi dicapai pada 6.840,394 jelang pukul 11:00 WIB, dan sebaliknya level terendah hariannya pada 6.796,633 di sesi pra-pembukaan. Namun, mayoritas saham melemah sebanyak 263 unit, sedangkan 240 lain menguat, dan 164 sisanya flat.

Nilai perdagangan meningkat di level Rp 7,8 triliun dengan melibatkan 21 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1 jutaan kali. Investor asing hari ini mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 640,12 miliar.

Saham yang mereka buru terutama adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 214,2 miliar dan Rp 142 miliar. Keduanya menghijau masing-masing sebesar 2,27% dan 1,13% ke Rp 7.900 dan Rp 4.490/saham.

Sebaliknya, saham yang mereka jual terutama adalah PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 39,2 miliar dan Rp 16,7 miliar. Keduanya bergerak berlawanan arah, dengan reli ASII sebesar 0,9% ke Rp 5.600 dan koreksi UNVR sebesar 0,75% menjadi Rp 3.970/saham.

Dari sisi nilai transaksi, saham BBCA dan BBRI memimpin dengan total nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 509,6 miliar dan Rp 397,6 miliar, diikuti ASII senilai Rp 280,9 miliar.

Reli IHSG terjadi di tengah pergerakan bursa Asia yang kompak menguat, dipimpin indeks Hang Seng Hongkong yang melesat 1,97%, diikuti indeks bursa Malaysia dan indeks bursa Thailand masing-masing sebesar 1,05% dan 0,97%.

Penguatan terjadi di tengah situasi pandemi dan geopolitik dunia yang masih stabil, meski muncul kewaspadaan seputar risiko pandemi terhadap perekonomian global kembali meningkat, setelah versi omicron yang jauh lebih menular kini berkembang biak di seluruh dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyebutkan bahwa ada empat versi omicron, di mana salah satunya yakni subvarian BA.2 yang jauh lebih menular dan diprediksi akan lebih memdominasi dibandingkan BA.1.

Namun, tak ada indikasi bahwa subvarian tersebut memiliki daya rusak yang lebih parah dari subvarian omicron sekarang. Secara umum, Omicron tidak membuat penderitanya mengalami sakit separah varian alpha dan delta, meski lebih mudah menular.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA


(ags/ags) Next Article Minim Katalis Baru, IHSG Sesi 1 Merosot ke Zona Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular