²©²ÊÍøÕ¾

Analisis Teknikal

Gagal Nanjak Terus, Waspada IHSG Bisa Lanjut Longsor Sesi 2

Putra, ²©²ÊÍøÕ¾
18 March 2022 12:35
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,41% di level 6.936,12 hingga sesi I perdagangan Jumat (18/3/2022) berakhir.

IHSG sempat menguat di awal-awal perdagangan dan menyentuh level tertingginya di 7.000,59. Namun setelah itu apresiasi IHSG terpangkas dan berbalik melemah.

Di tengah pelemahan IHSG, asing tercatat masih net buy di pasar reguler sebesar Rp 51,28 miliar dan di pasar negosiasi serta tunai asing net buy Rp 19,25 miliar sehingga inflow asing di seluruh pasar mencapai Rp 70,53 miliar.

Bursa saham Asia bergerak mixed hingga siang ini. Bersama dengan IHSG, indeks Hang Seng dan Shanghai Composite juga membukukan pelemahan sebesar 2,38% dan 0,22%.

Sementara itu indeks Nikkei dan Straits Times masing-masing mencatatkan penguatan sebesar 0,33% dan 0,13% pada periode yang sama.

Meski The Fed menaikkan suku bunga acuannya, pasar saham AS terpantau menguat lebih dari 1% dini hari tadi.

Indeks Dow Jones dan S&P 500 terpantau naik masing-masing 1,23%. Sementara itu indeks Nasdaq Composite menguat 1,33% dan memimpin apresiasi.

Data perekonomian AS kembali menunjukkan perbaikan. Klaim tunjangan pengangguran AS minggu lalu tercatat sebanyak 214.000 atau lebih rendah dari perkiraan pasar di 220.000.

Setelah terkoreksi 0,41% di sesi I, bagaimana prospek IHSG di sesi II? Berikut ulasan teknikalnya.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Putra
Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode jam (hourly) dari indikator Bollinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Di sesi I, IHSG terpantau melemah dan ditutup di bawah level support terdekatnya di 6.956.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu. Ini berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 46,14 dan cenderung bergerak turun yang mengindikasikan penguatan momentum jual.

Menggunakan indikator lain yakni Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 sudah berada di bawah garis EMA 26 dan membentuk pola divergen atau melebar.

Di sisi lain, bar histogram MACD juga semakin bergerak di zona negatif. Secara teknikal IHSG masih berpeluang terkoreksi di sesi II. Indeks akan menguji level 6.907 sebagai level support selanjutnya.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA


(trp/vap) Next Article Lampu Kuning di Awal Pekan, IHSG Rawan Longsor!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular