
PR Besar Digitalisasi, Punya HP Tapi Sinyal Byarpet!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Transformasi digital menjadi sebuah keniscayaan. Terlebih dalam memasuki era kenormalan baru atawa new normal. Namun demikian, digitalisasi di semua aspek kehidupan masih harus menghadapi 'pekerjaan rumah' paling utama, akses internet!Ìý
Indonesia dikenal punya penetrasi telekomunikasi cukup baik. Sampai kuartal ketiga 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat pengguna internet di Indonesia meningkat 11% dari tahun sebelumnya, yaitu dari 175,4 juta menjadi 202,6 juta pengguna. Hal ini menjadi potensi kekuatan ekonomi bagi negara dengan kode internasional +62. Akan tetapi stabilitas jaringan internet di Indonesia justru kerap menjadi hambatan utama untuk melanggengkan proses digitalisasi.Ìý
"Indonesia sendiri 49% masih belum mendapatkan akses internet layak. Mereka punya HP (handphone) tapi tidak punya sinyal," tukas Co-Chair Y20 Indonesia, Michael Victor Sianipar dalam ²©²ÊÍøÕ¾ Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022).Ìý
Kunci untuk mengatasi persoalan tersebut, lanjutnya, adalah pemerataan infrastruktur. Sehingga seluruh lapisan masyarakat di seluruh Ibu Pertiwi bisa memeroleh kesetaraan dalam hal akses internet. Hal yang saat ini masih menjadi previlege masyarakat kota-kota besar.Ìý
"Ini tantangan yang harus dikejar," tukas Michael.Ìý
Hal ini sejalan dengan penerapan digitalisasi yang semakin cepat dengan terjadinya Pandemi Covid-19. Di mana banyak kegiatan yang sebelumnya dilakukan secara langsung kini bisa terealisasi secara online. Termasuk juga untuk transaksi keuangan secara digital. Ditambah, bonus demografi Indonesia yang diuntungkan dengan banyaknya generasi milenial.Ìý
Sementara itu, Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Presiden (KSP), Dilla Novilia Amran menekankan, digitalisasi juga menjadi salah satu tema yang diangkat dalam G20. Menurutnya, peran generasi muda atau milenial menjadi sangat penting bagi masa depan bangsa Indonesia.Ìý
"Anak muda yuk partisipasi aktif, latar belakangnya G20 (Presidensi Indonesia) seperti arisan. Kesempatan berikutnya 2042, jadi anak muda yang jadi decision makers. Jadi harus mulai dari sekarang agar kebijakan pemerintah buat terbaik," tuturnya.Ìý
Dia menekankan para generasi milenial untuk berpartisipasi aktif dalam gelaran G20. Mengingat masa depan Indonesia ada pada generasi ini.
Ìý
(bul/bul) Next Article PDB RI Diramal Tumbuh 4-7% - 5,5% di 2022, Ini Pendorongnya
