
Ini Penyebab Laba Bersih BRPT Terbang 160%

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Grup Barito mampu mencetak cuan tebal. Sepanjang periode 2021, laba bersih PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melesat 160% secara tahunan menjadi US$ 109 juta dari sebelumnya US$ 42 juta pada 2020.
Lonjakan laba tersebut tak lepas dari kenaikan pendapatan perusahaan. Penurunan beban keuangan turut menopang torehan laba tersebut.
Sepajang tahun lalu, BRPT mencatat pendapatan bersih US$ 3,16 miliar. Angka ini naik 35% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 2,33 miliar.
Jika diperinci lebih lanjut, kenaikan pendapatan dari segmen energi sejatinya hanya 3% secara tahunan menjadi US$ 2,57 miliar. Namun, pendapatan dari segmen petrokimia lompat 43% secara tahunan menjadi US$ 2,57 miliar.
Sedang pendapatan lain-lain tercatat US$ 45 juta, terbang 181% secara tahunan dari sebelumnya US$ 16 juta.
"Hasil keuangan tersebut mencerminkan kinerja bisnis yang solid ditopang oleh semakin meningkatnya kinerja anak perusahaan petrokimia, Chandra Asri (CAP) serta kontribusi yang solid dari bisnis panas bumi, Star Energy," terang Direktur Utama BRPT Agus Pangestu, Kamis (31/3/2022).
Beban pokok pendapatan tercatat US$ 2,37 miliar, naik 25% secara tahunan dari sebelumnya US$ 1,75 miliar. Kenaikan ini membuat laba kotor BRPT per akhir 2021 sebesar US$ 785 juta.
Kenaikannya dibanding laba kotor 2020 memang hanya sekitar 35% dari sebelumnya US$ 583 juta. Namun, BRPT berhasil menurunkan beban keuangan 14% secara tahunan menjadi US$ 183 juta dari sebelumnya US$ 214 juta.
Dari situ, BRPT mencatat kenaikan laba bersih setlah pajak 101% secara tahunan menjadi US$ 296 juta. Kenaikan ini yang membuat laba bersih perusahaan melesat.
"Sementara, EBITDAÂ konsolidasi naik 35% mencapai US$ 797 juta pada 2021. Fokus manajemen dalam melakukan penataan utang dalam mengantisipasi kenaikan suku bunga berimbas pada penurunan beban keuangan," jelas Agus.
(RCI/dhf) Next Article Pegadaian Cetak Laba Rp 4,38 T di 2023, Melesat 32,7%