²©²ÊÍøÕ¾

Jokowi Setop Ekspor Sawit! Bos Sakit Kepala, Rakyat Bahagia?

Putu Agus Pransuamitra, ²©²ÊÍøÕ¾
26 April 2022 08:55
Sawit
Foto: Ist

Meroketnya harga CPO membuat kinerja perusahaan sawit moncer tahun lalu. Laba bersih perusahaan sawit mengalami lonjakan yang signifikan.

Sejalan dengan kenaikan laba bersih tersebut, para bos atau manajemen kunci-direksi dan komisaris-perusahaan tersebut juga menerima berkah dalam bentuk kenaikan gaji dan kompensasi lainnya.

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), memberikan total kompensasi, berupa imbalan jangka pendek, kepada personil manajemen kunci yang berjumlah 35 orang sebesar Rp 51,23 miliar pada 2021. Angka tersebut naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 37,99 miliar

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) memberikan gaji dan imbalan jangka pendek kepada personil manajemen kunci, yakni direktur dan komisaris, sebesar Rp 53,55 miliar, naik dari 2020 yang sebesar Rp 49,03 miliar.

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) membayarkan imbalan kerja jangka pendek kepada manajemen kunci (termasuk dewan komisaris dan direksi) Perusahaan dan entitas anaknya sebesar Rp 55,68 miliar pada tahun lalu, naik dari tahun 2020 sebesar Rp 40,53 miliar.

PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) memberikan imbalan kerja jangka pendek kepada manajemen kunci (termasuk dewan komisaris dan direksi) Kelompok Usaha senilai Rp 170,89 miliar pada 2021. Jumlah tersebut meningkat dari total yang dibayarkan pada 2020 sebesar Rp 117,95 miliar.

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) membayarkan total kompensasi bruto kepada manajemen kunci (termasuk dewan komisaris dan direksi) Grup sebesar Rp 38,65 miliar pada tahun lalu, bertambah dari periode tahun sebelumnya yang Rp 37,16 miliar.

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) memberikan kompensasi kepada dewan komisaris dan direksi perusahaan sebesar Rp 77,13 miliar pada 2021. Sebelumnya, 2020 dewan komisaris dan direksi perseroan menerima kompensasi Rp 63,6 miliar.

Emiten Grup Triputra PT. Triputra Agro Persada Tbk (TPAG) membayarkan imbalan kerja jangka pendek kepada manajemen kunci sebesar Rp 50,41 miliar untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2021, meningkat dari periode sebelumnya sebesar Rp 44,79 miliar.

Kinerja saham emiten sawit pun membuat investor girang.

Namun setelah Presiden Jokowi mengumumkan larangan ekspor, saham emiten sawit langsung jeblok. Bahkan jika larangan ekspor berlangsung, bukan tidak mungkin harga sahamnya semakin merosot, dan laba perusahaan semakin tergerus.

Nyaris semua emiten sawit jeblok hingga menyentuh Auto Reject Bawah (ARB) di awal perdagangan Senin kemarin, beberapa berhasil memangkas kemerosotan tersebut. Saham AALI, LSIP dan TAPG menjadi beberapa emiten yang tak mampu memangkas pelemahan dan mengakhiri perdagangan di level ARB.

Sementara itu SIMP berhasil menipiskan pelemahan menjadi 4,71%., SMAR 3,17%. SGRO minus 2,49% di akhir perdagangan kemarin.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Ekspor CPO Dilarang, Harga Minyak Goreng Bisa Turun?

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular