²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saat ini memang tengah musim laporan keuangan, untuk memperlihatkan kinerja tiga bulan pertama 2022. Sejumah emiten mencatatkan kinerja solid, terutama untuk emiten pertambangan dan teknologi.

Emiten teknologi dan media yakni PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) kembali membukukan kinerja yang cukup positif. Yang menarik, laba bersih perusahaan terbang di tengah kenaikan pendapatan yang belum sampai high single digit.

Mengutip laporan keuangan perseroan pada kuartal I-2022, pendapatan EMTK naik 7,97% menjadi Rp 3,37 triliun sepanjang kuartal satu tahun ini, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 3,13 triliun.

Baca: Kabar Pasar: Dari Lonjakan Laba Emiten Hingga DK-OJK

Sedangkan beban pokok pendapatan perusahaan juga naik sebesar 13,58% menjadi Rp 2,46 triliun pada kuartal I-2022, dari sebelumnya pada kuartal I-2021 sebesar Rp 2,17 triliun.

Sementara itu, laba kotor perseroan malah turun sebesar Rp 4,69% menjadi Rp 914,42 miliar di tiga bulan pertama tahun 2022. Sementara laba usaha EMTK juga turun sebesar 55,08% menjadi Rp 249,97 miliar per 31 Maret 2022.

Adapun laba bersih tahun berjalan EMTK melonjak signifikan menjadi Rp 4,13 triliun pada kuartal I-2022, dari sebelumnya pada kuartal I-2021 sebesar Rp 217,97 miliar.

Baca: IHSG di Persimpangan, Masih Adakah Peluang untuk Reli?

Lonjakan itu ditopang oleh bagian laba dari entitas asosiasi yang melonjak menjadi Rp 3,48 triliun pada kuartal I-2022, dari sebelumnya bagian rugi dari entitas asosiasi sebesar Rp 215,99 miliar.

Sementara dari sisi neraca atau top line, total aset EMTK bertambah 12,34% menjadi Rp 42,88 triliun di kuartal I-2022, dari sebelumnya sebesar Rp 38,17 triliun di kuartal I-2021.

Sedangkan liabilitas perseroan menurun 6,21% menjadi Rp 4,22 triliun, dari sebelumnya pada kuartal I-2021 sebesar Rp 4,5 triliun.

Sementara untuk ekuitas perseroan di tiga bulan pertama tahun 2022 meningkat sebesar 14,82% menjadi Rp 38,66 triliun, dari sebelumnya pada periode Januari hingga Maret 2021 sebesar Rp 33,67 triliun.

(RCI/dhf) Next Article Baru 44% Laporan Keuangan yang Dilaporkan ke BEI