²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali merebak ke Indonesia menyerang hewan ternak kuku belah dua, setelah sebelumnya Indonesia dinyatakan bebas PMK sejak 1986.

Pengakuan bebas PMK di lingkungan ASEAN ada sejak 1987 dan diakui secara internasional oleh organisasi Kesehatan Hewan Dunia (Office International des Epizooties-OIE) sejak 1990.

CEO & Founder PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) Tumiyana mengaku, bisnis perseroan juga ikut terganggu dan terdampak wabah tersebut. Sebab, bisnis perseroan bergerak di bidang pemotongan hewan.

"Semua kita tau sudah lama tak merasakan suasana ini dari tahun 1986 kita sudah tak ada lagi PMK dan dinyatakan oleh organisasi free dari PMK. Kita free dari rasa kekhawatiran dan sebagainya, tapi pada bulan April (kembali) terjadi. Dampaknya ke peternakan dan peternak hewan kuku belah dua," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (15/6/2022).

Tumiyana memaparkan, dampak yang ditimbulkan dari penyakit PMK tersebut adalah para peternak akan cenderung mempercepat penjualan stok sapi yang akan menyebabkan kontraksi pada harga jual. Selama vaksin belum ada, masyarakat khususnya para peternak akan panic selling terhadap produknya.

"Koreksi pasti terjadi dalam 3-4 bulan ke depan. Masyarakat yang terkena dampak PMK akan mempercepat penjualan stok sehingga harga terkontraksi. Kita masih cari vaksin," tuturnya.

Tumiyana menyebut, dampak terhadap kinerja perseroan cukup besar. Namun pihaknya belum dapat memperhitungkan terkait besaran kerugiannya. "Ada dampak tapi lumayan karena kita belum berkalkulasi kapan vaksin datang dan dampak jangka panjang stop stok. Semua berlomba-lomba motong stok," ungkapnya.

Seperti diketahui, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) bergerak di sektor consumer goods dan komoditas pertanian dan telah tumbuh dan berkembang selama 26 tahun.

Perseroan memiliki lima lini bisnis yang saling berintergrasi, yakni Peternakan Sapi Terintegrasi, Pengolahan Makanan Berbasis Daging, Peternakan Ayam Terintegrasi, Komoditas Pertanian, dan Konstruksi & Energi Terbarukan.