
Gajah Tunggal (GJTL) 'Pegangan' Lo Kheng Hong Rugi Rp 63 M

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) membukukan kerugian Rp 63,88 miliar pada semester pertama tahun ini. Perfoma ini lebih buruk dibanding periode yang sama tahun sebelumnya ketika produsen ban tersebut membukukan laba bersih Rp 98,17 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, Senin (25/7/2022), GJTL sejatinya mencatat kenaikan penjualan bersih 14,15% secara tahunan menjadi Rp 8,29 triliun per akhir Juni 2022. Namun, penjualan itu terganjal beban pokok yang naik 18,09% secara tahunan menjadi Rp 7,17 triliun.
Alhasil, GJTL meski masih membukukan laba kotor tapi dengan jumlah yang lebih kecil. Penurunannya sebesar 6,15% secara tahunan menjadi Rp 1,11 triliun.
Beban penjualan juga naik menjadi RP 436,09 miliar dari sebelumnya Rp 381,24 miliar. Beban umum turun tipis 1% secara tahunan menjadi Rp 310,71 miliar.
Beban keuangan juga susut 11,4% secara tahunan menjadi Rp 90,7 miliar. Akan tetapi, penurunan di sejumlah pos beban keuangan tak mampu mengkompensasi penurunan pos beban lainnya.
Terlebih, GJTL membukukan rugi bersih entitas asosiasi Rp 52,51 miliar dari sebelumnya laba Rp 12,84 miliar. GJTL juga mencatat penurunan keuntungan lain-lain menjadi Rp 11,89 miliar dari sebelumnya Rp 41,07 miliar.
Alhasil, rugi sebelum pajak GJTL sebesar Rp 41,43 miliar. Padahal, pos keuangan ini tercatat sebesar RP 142,15 miliar pada semester satu tahun lalu.
Kondisi itu yang membuat GJTL merugi. Kerugian juga memicu laba per saham berubah jadi rugi per saham sebesar Rp 18,22 per saham.
GJTL merupakan salah satu pemain utama di industri ban. Saham perusahaan ini sebagian juga dimiliki oleh investor kawakan Lo Kheng Hong alias LKH. Ia tercatat memiliki 178 juta atau setara 5,10% saham GJTL.
(RCI/dhf) Next Article Emiten Jagoan Lo Kheng Hong GJTL Terbang 10%, Ada Apa?