
Masih Ngos-ngosan, Akankah IHSG Kembali ke 7.200 di Sesi II?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal bertahan di level psikologis 7.200 pada perdagangan sesi I, Jumat (19/8/2022).
IHSG ditutup menguat 0,17% di 7.198,57 hingga istirahat siang. Posisi penutupan IHSG tidak jauh berbeda dengan saat pembukaan.
Di sepanjang perdagangan sesi I, IHSG sempat tembus 7.200 dan posisi tertingginya berada di 7.230,11. Hanya saja setelah itu apresiasi IHSG terpangkas.
Data perdagangan mencatat ada 253 saham yang menguat, 224 saham melemah dan 202 saham tak bergerak alias stagnan.
Katalis positif datang dari rilis data neraca transaksi berjalan dan neraca pembayaran Indonesia. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mencatat surplus US$ 2,4 miliar pada kuartal II-2022 setelah defisit US$ 1,8 miliar pada kuartal sebelumnya.
Di sisi lain neraca transaksi berjalan Indonesia juga surplus US$ 3,9 miliar atau 1,1% PDB, naik signifikan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang surplus US$ 0,4 miliar atau setara dengan 0,1% PDB.
Setelah sempat menyentuh 7.200, akankah IHSG kembali ke level tersebut di sesi II? Simak ulasan teknikal di bawah ini.
Analisis Teknikal
![]() analisis teknikal ihsg sesi 2 |
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks bergerak di dekat batas atas BB di 7.215.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Indikator RSI sempat tembus ke atas 70, tetapi tidak bertahan lama dan turun ke 66,87 pada akhir perdagangan sesi I.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak berada di atas garis EMA 26 dan bar histogram tetap di area positif.
Apabila melihat posisi IHSG yang sempat menyentuh area jenuh belinya, patut diwaspadai adanya pemangkasan apresiasi. Setidaknya IHSG akan menguji level support terdekat di 7.140.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ÌýINDONESIAÌý
(vap/vap) Next Article Setelah Bulan Mei Suram, Gimana Prospek IHSG Bulan Juni?