²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Isu rencana masuknya maskapai asal Dubai, Emirates Airlines, ke PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tengah menjadi perbincangan hangat. Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo pun menjawab isu tersebut.

Ia mengatakan, Garuda tengah memiliki likuiditas yang besar, alias cash rich. Bahkan, Tiko menyebut dana yang dimiliki Garuda tergolong kaya, sehingga belum membutuhkan pendanaan segar dari investor baru.

"Belum (menjadi investor), karena kita lagi menghitung, sementara Garuda sekarang cashnya rich banget. Jadi jangka pendek ini garuda belum membutuhkan pendanaan dulu," kata Tiko.

Baca: Perundingan Alot! Rapat DPR & Kemenag Soal Biaya Haji Dimulai

Tiko mengatakan, pihaknya ingin meninjau kinerja Garuda pada semester satu ini terlebih dahulu. Meski begitu, Tiko menyatakan dirinya optimis kinerja Garuda akan terus melambung tinggi.

Diketahui, Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) telah mampu meraih laba sebesar US$ 3,81 miliar atau setara dengan Rp 57 triliun pada semester I-2022 dari yang sebelumnya rugi akibat himpitan utang.

Dalam Konferensi Pers pada September lalu, Tiko menyebut capaian laba tersebut karena adanya pembalikan liabilitas atau kewajiban karena disetujuinya perdamaian dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Baca: Intip Fasilitas Pusat Kanker & Radioterapi Terpadu Mandaya

(dhf/dhf) Next Article Sah, Garuda Indonesia (GIAA) Disuntik Jokowi Rp 7,5 T