²©²ÊÍøÕ¾

IHSG Lesu di Jumat Kelabu, Ada Andil China

Muhammad Azwar, ²©²ÊÍøÕ¾
10 March 2023 11:55
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (10/3/23) berakhir melemah signifikan di level 6.752,21 atau terkoreksi tajam 0,70%.

Perdagangan menunjukkan sebanyak 381 saham turun, hanya 128 saham naik dan 230 lainnya tidak berubah.

Hingga istirahat siang, terdapat sekitar 11,83 miliar saham terlibat dan berpindah tangan sebanyak 722 ribu kali serta nilai transaksi sekitar Rp 4,21 triliun.

IHSG melemah diseret mayoritas saham-saham raksasa yang juga merosot. Berdasarkan perubahan harganya, Waskita Karya ambles 6,50% disusul Wijaya Karya melorot 3,45%. Selain itu, Erajaya Swasembada turun 2,88%, Medco Energy International turun 2,44% dan Bukalapak.com turun 2,44%.

Mayoritas saham Bank Buku IV juga terpantau melemah. Bank Negara Indonesia turun 1,37%, Bank Central Asia dan Bank Mandiri juga melandai masing-masing 1,17% dan 0,96%. Hanya Bank Rakyat Indonesia yang tak bergerak alias stagnan.

Sentimen pasar hari ini cenderung negatif karena Wall Street berakhir melemah. Dow Jones Industrial Average turun 510 poin, atau 1,5%, sedangkan Nasdaq Composite turun 2%. S&P 500 turun 1,8%.

Selain itu, investor menunggu laporan nonfarm payrolls AS untuk mengetahui kebijakan suku bunga yang akan diambil oleh The Fed.

Data tenaga kerja AS yang dirilis kemarin menunjukkan kenaikan klaim pengangguran, yang menandakan pasar tenaga kerja mungkin mulai melambat.

Klaim pengangguran awal mencapai 211.000 untuk pekan yang berakhir 4 Maret, angka ini menjadi level tertinggi tahun ini dan sejak 24 Desember. Sementara, klaim lanjutan juga mencapai level tertinggi tahunan yang berada di angka 1,718 juta untuk pekan tanggal 25 Februari sekaligus mencatatkan level tertinggi sejak 17 Desember.

Pidato ketua The Fed, Jerome Powell pada Selasa dan Rabu lalu tidak memberikan kabar baik bagi pasar karena dia mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) telah mengisyaratkan tidak akan menaikkan suku bunga di masa mendatang. Suku bunga acuan BI saat ini di level 5,75% dengan menghitung The Fed hanya akan menaikkan suku bunga acuan hingga 5,25%.

Dari Negeri Tirai Bambu, inflasi China melambat pada Februari karena konsumen masih tetap berhati-hati mengeluarkan uang mereka meskipun kontrol pandemi nol-Covid yang ketat telah berakhir tahun lalu.

Berdasarkan data resmi Biro Statistik Nasional (NBS) yang dirilis Kamis (9/3/2023), menunjukkan inflasi tahunan (year-on-year/yoy) Februari 2023 tercatat 1%, sekaligus menjadi laju paling lambat sejak Februari 2022. Inflasi itu turun dari bulan sebelumnya sebesar 2,1% yoy.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH


(Muhammad Azwar/ayh) Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular