
Inggris 'Tunduk' Soal Sawit Malaysia, Harga CPO Nge-gas!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau menguat di sesi awal perdagangan Rabu (15/3/2023), memutus tren negatif tiga hari perdagangan sebelumnya.
Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan menguat 1,16% ke MYR 4.028 per ton pada pukul 09:05 WIB. Setelah sempat jatuh ke level MYR 3.900-an kini harganya kembali ke level psikologis MYR 4.000.
Pada perdagangan awal pekan, Selasa (14/3/2023) harga CPOÌýanjlok 1,51% ke posisi MYR 3.982 per ton.Ìý
Dengan ini, dalam sepekan harga CPO masih melemah 4,21% secaraÌýpoint-to-point/ptp. Sementara, dalam sebulan turun 2,39% dan turunÌý11,13% secara tahunan.
Ìý
Kendati menguat, posisi harga CPO kali ini sekaligus mencatatkan level terendahnya sejak 16 Februari lalu. Padahal harganya sempat melesat di posisi MYR 4.325 per ton pada 3 Maret 2023 lalu. Namun sayangnya harganya terpangkas jauh hingga hari ini dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Memang, harga CPO sempat ikut tertekan dari melemahnya minyak nabati Dalian saingannya, meskipun kontrak didukung oleh persediaan yang lebih rendah dan permintaan ekspor yang optimis
Tapi setidaknya ada angin positif di mana kesepakatan yang memungkinkan ekspor biji-bijian yang aman dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina akan diperpanjang secara otomatis setelah berakhir pada 18 Maret jika tidak ada keberatan dari pihak yang terlibat.
Akibatnya, harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 0,1%. Kenaikan dipicu meningkatnya kekhawatiran ekonomi global seputar stabilitas sektor perbankan Amerika Serikat (AS).
Kontrak soyoil teraktif Dalian DBYcv1 turun 1,8%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 turun 1,5%. Minyak lobak di Zhengzhou Commodity Exchange COIc1 merosot 6,7%.
Dari sisi harga minyak dunia juga terpantau merosot 1% imbas Silicon Valey Bank (SVB) yang bangkrut. Para pelaku pasar pun khawatir efek kebangkrutan SVB akan meluas dan menciptakan krisis global baru.
Untuk diketahui, harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.
Sentimen positif menjelang Bulan Ramadhan pekan depan nampaknya menjadi angin segar bagi harga CPO kali ini. Analis juga mengungkapkan permintaan minyak sawit diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang menjelang bulan suci Ramadan pada 23 Maret, yang diakhiri Hari Raya Idul Fitri pada 21-22 April.
Malaysia dan Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Permintaan akan CPO meningkat menjelang Ramadan mengingat besarnya penggunaan untuk CPO, margarine, atau bahan industri lainnya.
Di sisi lain, Melansir dari Financial Times melaporkan pada Selasa (14/3/2023) pemerintah Inggris berencana untuk menghapuskan tarif impor minyak kelapa sawit dari Malaysia, harga bergabung dengan kesepakatan perdagangan Asia-Pasifik.
Malaysia telah berhasil menuntut Inggris memangkas tarif minyak sawitnya, yang saat ini berkisar hingga 12%, menjadi nol segera setelah memasuki Kemitraan Trans-Pasifik Komprehensif dan Progresif (CPTPP).
Dari dalam negeri, Indonesia berencana untuk menetapkan harga referensi minyak sawit mentah pada harga US$ 911,41 per ton untuk periode 16-31 Maret, angka ini naik dari US$ 889,77 per ton pada paruh pertama bulan ini.
Harga tersebut akan menempatkan pajak ekspor minyak sawit mentah Indonesia pada US$ 74 per ton untuk periode tersebut, dan pungutan sebesar US$ 95 per ton untuk 16-31 Maret, tidak berubah dari tingkat saat ini. Namun demikian, keputusan resmi yang menyatakan harga referensi belum diterbitkan.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
(aum/aum) Next Article Maaf Bos Sawit, Harga CPO Lesu di Awal Pekan, Nih Pemicunya!
