²©²ÊÍøÕ¾

BI Tahan Suku Bunga Acuan, IHSG Ditutup Kebakaran

Muhammad Awar, ²©²ÊÍøÕ¾
25 May 2023 16:31
Gambar Cover, IHSG Keok
Foto: Arie Pratama

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (

Hal ini seiring dengan pengumuman Bank Indonesia kembali menahan suku bunga acuan. 

Adapun pada hari ini IHSG konsisten bergerak di wilayah negatif serta memutus tren penguatan selama empat hari beruntun. Dalam lima hari perdagangan terapresiasi IHSG menjadi 0,62%. Namun, secara year to date (ytd) indeks membukukan koreksi sebesar 2,14%.

Jatuhnya IHSG kali ini didorong oleh pelemahan 304 saham, sementara hanya 226 saham menguat, dan 213 lainnya terpantau jalan ditempat alias tidak berubah.

Saham milik PT Bank Rakyat Indonesia membebani IHSG paling besar yakni 15 indeks poin lebih. PT Gojek Tokopedia juga berkontribusi 5,74 indeks poin. Selain itu, PT Telkom Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya dan PT Adaro Energy Indonesia masing-masing 4 indeks poin lebih.

Perdagangan sore ini melibatkan 18,1 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Selain itu, nilai perdagangan tercatat hampir mencapai Rp 9,2 triliun.

Dalam perkembangna lain, Bank Indonesia secara konsisten mempertahankan suku bunga reverse repo tujuh hari pada level yang stabil, yaitu 5,75%. Sebagai informasi, BI telah menahan suku bunga acuan selama empat bulan berturut-turut.

Keputusan ini sejalan dengan ekspektasi pasar dan menggambarkan komitmen bank sentral terhadap stabilitas ekonomi. Suku bunga fasilitas simpanan overnight dan fasilitas pinjaman juga dipertahankan pada tingkat masing-masing 5% dan 6,5%.

Bank Indonesia menjelaskan bahwa sikap kebijakan saat ini bertujuan untuk menjaga inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3 ± 1% sepanjang tahun ini. Selain itu, bank sentral berupaya mendorong inflasi utama agar mencapai target 3 ± 1% pada kuartal ketiga. Para pembuat kebijakan yakin bahwa kebijakan ini akan memastikan stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Selain itu, Bank Indonesia juga mencatat adanya pemulihan yang terus berlanjut dalam aktivitas ekonomi pada kuartal II/2023. Proyeksi pertumbuhan penuh tahun 2023 diperkirakan berada dalam kisaran 4,5-5,3%. Selaras dengan itu, neraca pembayaran negara kemungkinan akan mengalami surplus pada tahun ini, mencerminkan stabilitas sektor eksternal Indonesia.

Mengenai prospek kebijakan moneter mendatang dan kemungkinan penurunan suku bunga, bank sentral belum memberikan indikasi yang jelas. Keputusan lanjutan terkait suku bunga akan didasarkan pada perkembangan inflasi, stabilitas keuangan, dan faktor-faktor ekonomi lainnya. Bank Indonesia tetap berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara menjaga inflasi terkendali dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(mkh/mkh) Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular