²©²ÊÍøÕ¾

Market Commentary

Saham BBHI Ngacir Lagi, Enam Hari Meroket 73%

Chandra Dwi, ²©²ÊÍøÕ¾
12 June 2023 11:14
Ilustrasi Logo Allo Bank (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Logo Allo Bank (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten bank digital milik CT Corp yakni PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) kembali melesat pada perdagangan sesi I Senin (12/6/2023), di mana saham BBHI sudah melesat hingga enam hari beruntun.

Per pukul 10:34 WIB, saham BBHI melejit 21,26% ke posisi harga Rp 1.825/saham. Bahkan sekitar satu jam setelah perdagangan sesi I hari ini dibuka, saham BBHI sempat melesat 23,6% ke Rp 1.860/saham.

Saham BBHI sudah ditransaksikan sebanyak 7.884 kali dengan volume sebesar 15,37 juta lembar saham dan nilai transaksinya mencapai Rp 26,51 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 39,66 triliun.

Hingga pukul 10:34 WIB, di order offer atau jual, terdapat 341 lot antrian di harga Rp 1.830/saham atau sekitar Rp 62,4 juta. Sedangkan antrian jual terbanyak berada di harga Rp 1.860/saham yang sebanyak 2.316 lot atau sekitar Rp 430,8 juta.

Sementara di order bid atau beli, terdapat 104 lot antrian di harga Rp 1.825/saham atau sekitar Rp 19 juta. Adapun antrian beli terbanyak berada di harga Rp 1.795/saham, yang mencapai 1.011 lot atau sekitar Rp 181,5 juta.

Diketahui, saham BBHI sudah mencetak penguatan sejak Senin pekan lalu, sehingga sejak saat itu hingga hari ini, saham BBHI sudah melesat hingga 73,33%.

Tetapi, saham BBHI terpantau terbang tinggi sejak Kamis pekan lalu, di mana sejak Kamis lalu hingga hari ini sudah melesat 43,31%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, saham BBHI sudah melonjak 40,15%.

Saham BBHI pun menjadi juara diantara saham-saham bank digital pada hari ini, seperti yang terjadi pada Jumat pekan lalu.

Melesatnya saham BBHI dan saham-saham bank digital lainnya terjadi seiring pulihnya sektor teknologi global dalam beberapa hari terakhir. Prospek dari melunaknya sikap bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menjadi penopang saham teknologi.

Saat ini, pelaku pasar global optimis bahwa sikap The Fed mulai melunak pada pertemuan pekan ini. Pasar pun memperkirakan The Fed akan menahan suku bunga acuannya pada pertemuan 13-14 Juni 2023 waktu setempat.

Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 73,6% The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya di 5% - 5,25%.

Pasar yang memprediksi The Fed akan mempertahankan suku bunganya karena perekonomian Negeri Paman Sam mulai mengalami perlambatan.

Selain karena pasar optimis bahwa sikap The Fed dapat melunak, optimisme pasar terkait teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang makin berkembang pesat juga dapat menggairahkan kembali saham-saham teknologi.

Dengan semakin pesatnya AI, maka sektor keuangan juga dapat diuntungkan seperti mempermudah kebutuhan perbankan dalam memenuhi kebutuhan nasabah, meningkatkan keamanan, mengurangi risiko kesalahan manusia, dan tentunya memangkas biaya operasional.

Sebagai informasi , sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, BBHI mencatatkan kenaikan pendapatan bunga bersih nyaris 200% menjadi Rp 237 miliar. Sementara itu laba bersih perusahaan juga tercatat naik 20% menjadi Rp 90 miliar pada periode yang sama.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd) Next Article Gokil! Dalam Sepekan, Saham BBHI Melejit Nyaris 48%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular