²©²ÊÍøÕ¾

Market Commentary

IHSG Rebound, 7 Saham Ini Jadi Penyelamatnya

Chandra Dwi, ²©²ÊÍøÕ¾
15 June 2023 16:56
Karyawan melintas di depan layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (²©²ÊÍøÕ¾/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (²©²ÊÍøÕ¾/ Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (15/6/2023), setelah sebelumnya bergerak di zona merah.

Hingga akhir perdagangan hari ini, IHSG ditutup menguat 0,21% ke posisi 6.713,795. IHSG kembali menyentuh zona psikologis 6.700 pada hari ini.

Secara sektoral, sektor energi menjadi penopang penguatan IHSG terbesar pada akhir perdagangan hari ini, yakni sebesar 1,11%. Kemudian disusul sektor kesehatan yang melesat 0,9%.

Selain itu, beberapa saham turut membantu IHSG sehingga kembali menguat setelah sempat terkoreksi sepanjang perdagangan hari ini.

Berikut saham-saham yang menopang IHSG di sesi II hari ini.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank MandiriBMRI7,125.1251,49%
Bayan ResourcesBYAN2,9115.8500,96%
Telkom IndonesiaTLKM2,434.0200,50%
Bank Negara IndonesiaBBNI2,369.1001,39%
Adaro Energy IndonesiaADRO1,662.3002,22%
Bukit AsamPTBA1,483.6304,31%
Kalbe FarmaKLBF1,482.0801,46%

Sumber: Refinitiv

Saham emiten perbankan dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat di bursa yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi 'penyelamat' IHSG pada hari ini, sehingga IHSG berhasil ditutup menghijau. Adapun BMRI membantu IHSG sebesar 7,1 indeks poin.

Tak hanya saham BMRI, saham perbankan raksasa lainnya yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga membantu IHSG berbalik arah yakni sebesar 2,4 indeks poin.

Namun, saham raksasa batu bara mendominasi top movers IHSG pada hari ini. Adapun saham raksasa batu bara tersebut yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

IHSG berhasil menghijau setelah bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di 5,0-5,25%.

Akan tetapi harapan pasar untuk melihat peluang pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat harus ditunda, karena siklus suku bunga tinggi diproyeksikan akan berlanjut. Bahkan, The Fed mengisyaratkan kemungkinan menaikkan suku bunga sebanyak dua kali lagi tahun ini.

Keputusan tersebut tidak hanya mengecewakan pasar, tetapi juga dapat berdampak pada berbagai aspek. Siklus kenaikan suku bunga yang belum berakhir menciptakan tingkat ketidakpastian yang tinggi di pasar global.

Pelaku pasar keuangan di seluruh dunia harus menghadapi volatilitas setiap kali data ekonomi AS dirilis, serta menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC).

Di lain sisi, surplus neraca perdagangan Indonesia yang turun drastis juga sempat membebani IHSG pad hari ini, meski pada akhirnya IHSG berhasil menghijau di akhir perdagangan.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia kembali tercatat surplus sebesar US$ 440 juta. Ini adalah surplus 37 bulan beruntun.

Namun, surplus ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan surplus April 2023 sebesar US$ 3,94 miliar. Dari catatan Tim Riset ²©²ÊÍøÕ¾, surplus ini terendah sejak April 2020.

"Kami mencatat bahwa neraca perdagangan ini sampai Mei 2023 telah surplus selama 37 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Surplus Mei 2023 ini melemah dan lebih rendah dibanding bulan sebelumnya serta dibandingkan mei 2022," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud, Kamis (15/6/2023).

Jelas, surplus neraca perdagangan yang anjlok ini dipicu oleh kenaikan impor yang lumayan besar pada Mei 2023.

Nilai impor Indonesia Mei 2023 naik 14,35% dibandingkan Mei 2022. Sementara itu, impor nonmigas Mei 2023 naik 18,94% dibandingkan Mei 2022.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd) Next Article Asing Borong Big Cap, IHSG Mendadak Hijau di Detik Terakhir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular