
Saham BBRI Sentuh Rekor Tertinggi Lagi di Rp 5.750/unit

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham emiten perbankan berkapitalisasi pasar terbesar kedua di bursa yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terpantau melesat dan kembali mencetak rekor tertinggi barunya pada perdagangan sesi I Selasa (1/8/2023).
Per pukul 10:49 WIB, saham BBRI terpantau melejit 1,77% ke posisi harga Rp 5.750/unit. Pada harga ini menjadi level tertinggi (all time high/ATH) barunya bagi saham BBRI, di mana level ATH terakhir BBRI dicetak pada Jumat pekan lalu di harga Rp 5.700/unit.
Saham BBRI sudah ditransaksikan sebanyak 6.296 kali dengan volume sebesar 54,29 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 308,53 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 871,46 triliun.
Hingga pukul 10:49 WIB, di order offer atau jual, pada harga ATH barunya di Rp 5.750/unit, menjadi antrian jual paling banyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 71.786 lot atau sekitar Rp 41,3 miliar
Sedangkan di order bid atau beli, di harga Rp 5.650/unit menjadi antrian beli terbanyak pada sesi I hari ini, yakni mencapai 152.844 lot atau sekitar Rp 86,4 miliar.
Saham BBRI kembali mencetak rekor tertinggi barunya karena investor asing kembali memburu saham BBRI, meski jumlahnya tidak terlalu besar. Pada Senin kemarin, asing mengoleksi saham BBRI sebanyak Rp 51,3 miliar.
Namun dalam sepekan terakhir, BBRI menjadi saham yang paling banyak diburu asing. Tercatat selama sepekan, asing sudah mengoleksi BBRI hingga Rp 262 miliar.
Di lain sisi, sentimen positif dari kinerja kredit mikro dan ultra mikro (UMi) juga masih menjadi penopang saham BBRI pada hari ini.
Ini tak terlepas dari peran BBRI yang ditugaskan pemerintah untuk semakin fokus ke segmen UMKM. Hal ini terkait concern pemerintah mendorong pembiayaan perbankan nasional ke sektor UMKM porsinya mencapai 30 persen pada 2024.
Tahun ini, kontribusi kredit UMKM terhadap total pembiayaan BBRI mencapai sekitar 83,86%. Porsinya terus ditingkatkan dan diharapkan terus meningkat menjadi 85% pada 2024.
Setelah hadirnya holding UMi, saat ini ada lebih dari 35,4 juta debitur mikro dan ultra mikro yang diberdayakan oleh perseroan.
Selain itu, kinerja fundamental kredit mikro dan UMi yang menjadi sentimen positif terhadap harga saham BBRI. Disamping itu, peningkatan harga saham BBRI terkatrol pula oleh Upaya perseroan dalam merevitalisasi pertumbuhan pinjaman produk Kupedes.
Saat ini, investor masih menanti rilis kinerja keuangan BBRI pada semester pertama 2023. Hingga Mei 2023, BBRI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 20,12 triliun, tumbuh 5,1% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Meski laba tumbuh, namun BBRI mencatatkan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang terkoreksi 2,1% menjadi Rp 43,45 triliun pada Mei 2023. Sementara, biaya provisi mereka meningkat 4% pada Mei 2023.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd) Next Article Laba 2023 Naik 17% Lebih, Saham BBRI Langsung Tancap Gas
