
Laba Bank Permata Turun 1,61%, Ini Penyebabnya

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Bank Permata Tbk. (BNLI) membukukan laba bersih sepanjang selama enam bulan pertama pada 2023 senilai Rp1,41 triliun, turun 1,61% secara tahunan (yoy).Â
Mengutip laporan publikasi, laba BNLI tertekan di tengah upaya perusahaan membersihkan aset bermasalah.Â
Dari bisnis utama perusahaan, pendapatan bunga tumbuh 27,61% yoy menjadi Rp 7,81 triliun. Pada saat yang sama beban bunga naik 58,24% yoy menjadi Rp 2,88 triliun.Â
Dengan demikian, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) perusahaan masih tumbuh 14,65% yoy menjadi Rp 4,93 triliun.Â
Tekanan terhadap laba BNLI terlihat pada melonjaknya beban operasional yang naik 26,59% yoy menjadi Rp 3,12 triliun. Alhasil laba operasional bank turun 1,42% yoy menjadi Rp 1,81 triliun.Â
Bila dirinci, beban operasional membengkak disebabkan oleh beban (pemulihan) kerugian penurunan nilai aset keuangan yang melesat 109,88% yoy menjadi Rp 1,23 triliun.Â
Imbasnya, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) ²µ°ù´Ç²õ²õÌýBNLI turun 22 basis poin (bps) menjadi 2,89% dan rasio NPL ²Ô±ð³ÙÌýturun 16 bps menjadi 0,32%.
Adapun tekanan terhadap laba hingga paruh pertama tahun ini membuat rasio profitabilitas BNLI menurun. Kendati margin bunga bersih (net interest margin/NIM) naik 45 bps menjadi 4,47%, tingkat pengembalian aset (return on assets/ROA) turun 9 bps menjadi 1,45%. Kemudian tingkat pengembalian modal (return on equity/ROE) turun 30 bps menjadi 6,11%.
Seiring dengan upaya bank meningkatkan kualitas aset, ekspansi kredit pada paruh pertama 2023 terbilang lambat. Penyaluran kredit dan pembiayaan syariah Bank Permata hanya tumbuh 2,02% yoy menjadi Rp 137,39 triliun atau di bawah rata-rata industri.Â
Sebagai informasi, industri perbankan membukukan pertumbuhan kredit 7,7% yoy hingga Juni 2023.Â
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) BNLI tumbuh lebih tinggi, yakni 8,02% yoy menjadi Rp 185,49 triliun. Pertumbuhan ini utamanya disokong oleh dana mahal atau deposito yang naik 14,13% yoy menjadi Rp 80,85 triliun.Â
Alhasil, likuiditas BNLI per Juni 2023 melonggar. Rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) turun 435 bps menjadi 73,31%.
(mkh/mkh) Next Article Laba Bank Permata September 2023 Turun 4,6%, Ini Penyebabnya