²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten Tommy Soeharto PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) resmi melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) sebanyak 2,7 miliar lembar atau 15% yang dikeluarkan dari portepel perusahaan dengan nilai nominal Rp100 per lembar.

Dalam penawaran umum perdana saham tersebut, HUMI juga menerbitkan sebanyak- banyaknya 1,35 miliar Waran Seri I atau sebesar 7,5% dari total saham Perseroan. Setiap pembeli dua lembar saham Perseroan berhak atas satu waran Seri I.

Dalam debut perdananya, saham HUMI naik 20% ke posisi Rp 120 per saham dari harga penawaran yang sebesar Rp 100 per saham.

Baca: Sambut Musim Panen, BUAH Targetkan Pendapatan Naik 30%

"Selain untuk memperoleh alternatif sumber dana dari pasar modal Indonesia, dengan masuknya HUMI di pasar modal, juga untuk meningkatkan Transparansi (disclosure) dan Profesionalitas dalam melakukan Tata Kelola Perusahaan meniadi Perusahaan Publik dan lebih accountable dalam pencapaian kinerja di masa mendatang", kata Direktur Utama HUMI Tirta Hidayat di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (9/8).

Perseroan menjalankan kegiatan usaha dalam bidang pengapalan LNG, Minyak dan Kimia dari terminal penjual ke terminal pembeli, dan distribusikan ke pengguna terakhir. Perseroan juga mengelola kapal serta menyediakan awak kapal serta pengembangan awak kapal melalui Pusat Pelatihan Awak Kapal.

HUMI didukung oleh 18 entitas anak usaha yang turut menyumbangkan pendapatan bagi Perseroan, salah satunya PT GTS Internasional Tbk (GTSI), perusahaan logistik gas alam cair (LNG) yang telah lebih dulu go public pada 2021, melalui perusahaan entitas anak usaha PT Humolco LNG Indonesia (HLI).

Anak usaha GTSI memiliki kapal FSRU Jawa 1 melalui PT Jawa Satu Regas, perusahaan patungan dari PT Pertamina Power Indonesia, Marubeni Corporation, Sojitz Corporation, PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk., dan Mitsui OSK Lines.

Baca: Sentimen Kembali Memburuk, Mayoritas Bursa Asia Dibuka Lesu

Selanjutnya, anak usaha PT PCS Internasional menjalankan segmen bisnis pengangkutan minyak dan petrokimia lintas laut dengan lingkup muatan meliputi bahan bakar minyak (BBM) premium, BBM pertamax, minyak tanah, solar, nafta hingga minyak mentah.

Anak usaha PT OTS Internasional (OTSI), pada segmen penunjang kegiatan lepas pantai memiliki empat kapal. Kemudian anak usaha PT Humpuss Transportasi Curah (HTC) bergerak pada segmen penunjang kegiatan maritim dan perkapalan (marine support) mencakup offshore support vessel dan harbour tug, transportasi kargo curah, dan keagenan.

Sementara anak usaha di segmen human capital development dioperasikan oleh dua anak usaha HUMI, yakni PT MCSI Internasional (MCSI) dan PT ETSI Hutama Maritim (ETSI).

(rob/ayh) Next Article Emiten Tommy Soeharto Siapkan Belanja Modal Rp 802,50 M, Buat Apa?