²©²ÊÍøÕ¾

Market Commentary

Saham Bank Mandiri (BMRI) Cetak Rekor Baru Lagi di 6.150

Ayyi Hidayah, ²©²ÊÍøÕ¾
04 September 2023 12:05
Tumbuh Berkelanjutan, Ini Prospek Saham BMRI Usai Stock Split
Foto: Infografis/ Tumbuh Berkelanjutan, Ini Prospek Saham BMRI Usai Stock Split/ Ilham Restu

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham emiten perbankan berkapitalisasi pasar terbesar keempat di bursa yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terpantau melonjak dan kembali mencetak rekor tertinggi barunya pasca pemecahan saham pada perdagangan sesi I Senin (04/09/2023).

Saham BMRI mencapai Rp 6.150/unit atau level tertinggi (all time high/ATH) baru pasca-pemecahan saham atau stock split. Adapun level ATH pasca stock split terakhir BMRI dicetak pada Rabu pekan lalu di harga Rp 6.100/unit.

Saham BMRI sudah diperdagangkan sebanyak 6.116 kali dengan volume transaksi mencapai 32,62 juta lembar saham dan nilai transaksinya mencapai Rp 198,69 miliar. Seiring dengan kenaikan saham, kapitalisasi pasar BMRI saat ini mencapai Rp 571,67 triliun.

Hingga penutupan sesi I saham BMRI diperdagangkan pada level Rp 6.125, naik 0,82% dibandingkan dengan harga pembukaan. Di order offer atau jual, harga Rp 6.150/unit menjadi antrean jual paling banyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 25.310 lot.

Dari sisi kinerja keuangannya pada semester pertama 2023, laba konsolidasi BMRI naik 24,74% menjadi Rp 25,23 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 20,2 triliun.

Mengutip laporan keuangannya, laba bank only pada paruh pertama tahun ini tercatat naik menjadi Rp 23 triliun, dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar Rp 18,53 triliun.

Capaian laba tersebut didorong oleh pendapatan bunga dan syariah konsolidasi BMRI yang mencapai Rp 64,19 triliun per 30 Juni 2023, tumbuh dari sebelumnya yang sebesar Rp 52,93 miliar per 30 Juni 2022.

Selain itu, beban BMRI juga turun dari Rp 15,48 triliun menjadi Rp13,83 triliun. Penurunan beban tersebut seiring kenaikan komisi menjadi Rp 9,42 triliun dari sebelumnya Rp8,33 triliun.

Selanjutnya, peningkatan pendapatan lainnya juga naik dari Rp 5,51 triliun menjadi Rp 7,3 triliun. Ditambah, penyaluran kredit BMRI tercatat mengalami kenaikan dari Rp 1.172,59 triliun menjadi Rp 1.238,80 triliun secara konsolidasi. Sedangkan kredit BMRI bank only tercatat tumbuh dari Rp 932,63 triliun menjadi Rp 984,68 triliun.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), BMRI mencatat penurunan. Diantaranya, giro menurun dari Rp 541,8 triliun menjadi Rp 497,62 triliun tabungan turun tipis dari Rp 552,75 triliun menjadi Rp 552,43 triliun. Sedangkan deposito turun dari Rp 396,29 triliun menjadi Rp 380,06 triliun.

Adapun aset BMRI mencapai Rp 1.963,98 triliun, naik tipis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1.992,54 triliun.


(ayh/ayh) Next Article Mantap! Mandiri Unggul dalam Fungsi Intermediasi Dibanding Bank Lain

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular