
Efek Pengendali Borong Saham, Emiten Ini Cuan Besar

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Beberapa pengendali akhir-akhir ini ramai memborong saham perusahaan yang dimilikinya. Aksi tersebut tak jarang membawa angin segar bagi harga saham yang ikut terkerek. Setali tiga uang hal tersebut juga dapat mempertebal pundi-pundi kekayaan.
Misalnya saja, Prajogo Pangestu yang memborong saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Prajogo telah memborong sebanyak 10,52 juta saham dengan harga rata-rata Rp 831 per saham, dan 1,28 juta saham pada rata-rata harga Rp 1.037 per saham. Dengan demikian, Prajogo kini menggenggam 66,72 miliar atau 71,17% saham BRPT.
Aksi tersebut, bahkan sempat membuat saham BRPTÂ berada di level Rp 1.225 per saham pada periode sebulan terakhir atau meroket 35,67%.
Selanjutnya, juga ada PT Arthakencana Rayatama dan Soegiarto Adikoesoemo yang memborong saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Transaksi kedua pengendali tersebut dilakukan pada Agustus 2023 yang mana Arthakencana menambah 17,39 juta dan 6,32 juta saham AKRA dengan harga rata-rata pembelian masing-masing di Rp 1.276,46 dan 1.294,62 per saham. Kemudian Soegiarto yang menjabat presiden komisaris AKRA membeli 18,19 juta saham pada harga rata-rata Rp 1.325,48 per saham.
Selanjutnya, ada pengendali PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) yaitu, PT Jinsheng Mining yang memborong saham DKFT sebanyak 40 juta saham, yang menjadikan porsi kepemilikannya bertambah 0,71% menjadi 60,47% saham di DKFT.
Selain itu, ada pengendali PT Berlina Tbk (BRNA) yaitu, PT Dwi Satrya Utama yang memborong saham tersebut dengan cara transaksi repo terhadap saham. Dwi Satrya membeli sebanyak 104,65 miliar saham BRNA dengan harga Rp 1.015 per saham.
Akan tetapi nasibnya kontras dengan yang lain. Saham BRNA malah turun setelah pengumuman pembelian saham pada 29 Agustus 2023. BRNA ditutup turun 2,5% pada perdagangan hari ini dibandingkan dengan harga 29 Agustus 2023.Â
(mkh/mkh) Next Article Harga Saham Anjlok, Kekayaan Prajogo Susut Rp 177 Triliun Dalam Sehari
