²©²ÊÍøÕ¾

Market Commentary

Prajogo Jadi Orang Terkaya di RI, Hanya 1 Sahamnya yang Merah

Chandra Dwi, ²©²ÊÍøÕ¾
13 November 2023 10:01
Prajogo Pangestu. (Dok: Forbes)
Foto: Prajogo Pangestu. (Dok: Forbes)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham emiten Prajogo Pangestu terpantau bervariasi pada perdagangan sesi I Senin (13/11/2023), setelah Prajogo resmi menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes per Minggu kemarin.

Per pukul 10:00 WIB, hanya saham emiten Prajogo yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT) saja yang melemah, sementara PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), dan hanya PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) terpantau melesat.

Saham BRPT koreksi 3,4% ke posisi Rp 1.135/unit. Sedangkan saham TPIA naik 0,67% ke Rp 3.010/unit, dan BREN menguat 4,78% menjadi Rp 5.475/unit.

Sementara untuk saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) pada hari ini masih di suspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya, saham BREN dan CUAN sempat disuspensi oleh BEI pada Jumat pekan lalu. Namun, suspensi saham BREN sudah dibuka per sesi I hari ini.

Bervariasinya emiten Prajogo terjadi setelah konglomerat Grup Barito Pacific tersebut resmi menjadi orang terkaya di Indonesia.

Bahkan, posisi Prajogo menggeser posisi Low Tuck Kwong selaku konglomerat pemilik saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN), hingga Robert Budi Hartono dan Michael Hartono (Duo Hartono), pemilik Grup Djarum.

Berdasarkan laporan Forbes Real Time Billionaires, kekayaan Prajogo mencapai US$ 37,4 miliar. Menyalip Low Tuck Kwong yang memiliki harta mencapai US$ 26,5 miliar. Hal Prajogo berada di peringkat 1 daftar orang kaya di RI sekaligus orang paling kaya ke-32 di dunia.

Disinyalir kekayaannya ini mengalami peningkatan yang sangat besar usai sejumlah perusahaannya melantai di bursa saham Indonesia. Adapun dua emiten yang dimaksud adalah saham CUAN dan BREN.

Prajogo Pangestu bisa dianggap sebagai salah satu taipan yang meniti karir dari bawah. Putra seorang pedagang karet ini, hanya bisa mengenyam pendidikan tingkat menengah pertama karena keterbatasan ekonomi keluarganya.

Di lain sisi, perusahaannya yakni Barito Pacific Timber telah melakukan go public atau IPO pada tahun 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayunya pada 2007.

Pada 2007 Barito Pacific mengakuisisi 70% dari perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga diperdagangkan di BEI. Pada 2011 Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Thaioil mengakuisisi 15% saham Chandra Asri pada Juli 2021.

Pada 2023, seperti disinggung di atas, Prajogo membawa dua perusahaannya, yakni CUAN dan BREN kembali melantai di bursa RI.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd) Next Article Terkapar, Saham BREN Prajogo Pangestu Sentuh ARB

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular