²©²ÊÍøÕ¾

Minyak Berhasil Menguat Setelah 4 Hari Anjlok

Susi Setiawati, ²©²ÊÍøÕ¾
28 November 2023 08:30
FILE PHOTO: Oil pours out of a spout from Edwin Drake's original 1859 well that launched the modern petroleum industry at the Drake Well Museum and Park in Titusville, Pennsylvania U.S., October 5, 2017. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo
Foto: Ilustrasi: Minyak mengalir keluar dari semburan dari sumur 1859 asli Edwin Drake yang meluncurkan industri perminyakan modern di Museum dan Taman Drake Well di Titusville, Pennsylvania AS, 5 Oktober 2017. REUTERS / Brendan McDermid / File Foto

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga minyak mentah dunia kompak dibuka menguat pada perdagangan hari ini Selasa (28/11/2023) setelah kejatuhan empat hari beruntun.

Harga minyak mentah WTI dibuka lebih tinggi 0,28% di posisi US$75,07 per barel, begitu juga dengan minyak mentah brent dibuka terapresiasi 0,23% ke posisi US$80,16 per barel.

Pada perdagangan Senin (27/11/2023), harga minyak mentah WTI ditutup turun 0,90% di posisi US$74,86 per barel, begitu juga dengan minyak mentah brent ditutup terkoreksi 0,74% ke posisi US$79,98 per barel.

Harga minyak turun pada perdagangan Senin, dengan patokan Brent turun di bawah US$80 per barel karena investor menunggu pertemuan OPEC+ minggu ini dan memperkirakan pembatasan pasokan hingga tahun 2024.

Pekan lalu, harga minyak anjlok ketika OPEC+ Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia menunda pertemuan tingkat menteri hingga 30 November untuk mengatasi perbedaan target produksi bagi produsen Afrika.

Sejak saat itu, kelompok tersebut, yang dipimpin oleh pemimpin de facto Arab Saudi, semakin mendekati kompromi, menurut empat sumber OPEC+ kepada Reuters pada hari Jumat. OPEC+ sedang mempertimbangkan untuk memperdalam pengurangan produksi minyak meskipun pertemuan kebijakannya ditunda hingga Kamis ini, menurut sumber OPEC+.

"Meskipun ada berita utama bahwa Saudi telah mencapai kemajuan dalam mencapai konsensus, terdapat selera risiko yang terbatas untuk membeli minyak mentah menjelang pengumuman resmi," ujar Rebecca Babin, pedagang energi senior di CIBC Private Wealth US.

Sementara itu, analis ING mengatakan mereka memperkirakan Arab Saudi akan melanjutkan pengurangan sukarela tambahan sebesar 1 juta barel per hari (bph) hingga tahun depan, dan Rusia akan memperpanjang pengurangannya sendiri.

"Jelas, jika kita tidak melihat hal ini, hal ini akan memberikan tekanan lebih lanjut pada pasar," kata mereka dalam sebuah catatan.

Terpisah, Goldman Sahcs memperkirakan ekspor negara-negara OPEC telah menurun menjadi 1,3 juta barel per hari di bawah tingkat pada bulan April, sejalan dengan target pasokan kelompok tersebut.

"Kami masih memperkirakan perpanjangan pemotongan unilateral Saudi dan Rusia setidaknya hingga kuartal pertama tahun 2024," tambah Goldman.

Kendati demikian, Uni Emirat Arab siap untuk meningkatkan ekspor minyak mentah Murban awal tahun depan, menurut para pelaku pasar dan data Reuters.

Senada, upaya Irak untuk melanjutkan ekspor minyak mentah ke utara melalui Turki terus berlanjut juga akan meningkatkan pasokan. Para pejabat perminyakan Irak akan bertemu dengan perwakilan perusahaan minyak internasional dan pejabat Kurdi Irak pada awal Desember untuk membahas perubahan kontrak yang menjadi inti masalah ini, menurut seorang wakil menteri.

Badan Energi Internasional memperkirakan akan terjadi sedikit surplus di pasar minyak global pada tahun 2024 bahkan jika negara-negara OPEC+ memperpanjang pengurangan produksinya hingga tahun depan.

Tambahan pasokan juga datang dari Amerika Serikat, di mana stok minyak mentah di negara tersebut terpantau lebih tinggi, menurut para analis. Namun, empat analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan rata-rata persediaan minyak mentah turun sekitar 2 juta barel dalam sepekan hingga 24 November.

Sementara itu, mediator Qatar pada hari Senin mengatakan gencatan senjata antara pasukan Israel dan Hamas di Gaza telah diperpanjang dua hari, meneruskan jeda dalam peperangan selama tujuh minggu. Krisis Timur Tengah telah berdampak pada harga minyak karena investor khawatir akan dampaknya terhadap pasokan.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(saw/saw) Next Article Sambut 2024 dengan Penuh Harapan, Harga Minyak Dibuka Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular