²©²ÊÍøÕ¾

Ini Pesan OJK Buat Keluarga Terdampak Pelaku Judi Online

Zefanya Aprilia, ²©²ÊÍøÕ¾
25 June 2024 13:20
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi saat berbincang berbagi pengalaman dalam acara Investment Expo 2023 di Central Park, Jakarta, Jumat (15/9/2023). (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)
Foto: Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi saat berbincang berbagi pengalaman dalam acara Investment Expo 2023 di Central Park, Jakarta, Jumat (15/9/2023). (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Menurut data hasil SNLIK 2023, tingkat literasi dan inklusi keuangan Ibu/Perempuan masih lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki.

Tidak jarang juga kaum perempuan menjadi korban dari aktivitas keuangan ilegal. Seperti kasus polisi wanita (polwan) yang membakar suaminya karena kesal dia menghabiskan uang untuk judi online (judol).

Menanggapi hal itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengaku sangat prihatin. Ia mengatakan dibutuhkan upaya "total football" yakni memberantas aktivitas keuangan ilegal termasuk judol itu secara menyeluruh.

"Kita sama-sama kita ngepung supaya seperti pinjol ilegal kemudian investasi ilegal juga kita berantas bersama-sama," kata perempuan yang akrab disapa Kiki itu usai Talkshow Keuangan Bundaku OJK, Selasa (25/6/2024).

Dalam upaya tersebut, ia menyebut OJK bekerja sama dengan Satuan Tugas Penanganan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI).

Sementara untuk keluarga terdampak, Kiki berpendapat agar mereka menjauhi para pelaku aktivitas keuangan ilegal bila sudah menjadi kebiasaan yang merugikan.

"Keluarga yang terdampak menurut saya ya, cut off ya, kalau misalnya dia punya kebiasaan tadi yang judi online, cut, berhenti. Dan kemudian apa yang masih bisa disisakan, jadi misalnya kayak orang yang sudah terjebak judi online, yang penting dia jangan seperti orang kecanduan seperti itu," jelasnya.

Kiki memaparkan data Kemenko Polhukam menunjukkan bahwa banyak masyarakat usia muda seperti murid sekolah dan mahasiswa yang terjerat aktivitas keuangan ilegal. Maka dari itu, ia menyebut masalah ini merupakan tanggung jawab bersama, dan keluarga menjadi garda terdepan.

"Keluarga itu adalah benteng utama, kita keluarga dalam menghadapi berbagai terjangan, apa usaha-usaha penipuan," imbuh Kiki.


(fsd/fsd) Next Article Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Gandeng Prakerja

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular