
Penjualan Kuartal I Tumbuh 10,08%, KAEF Optimis Hadapi 2024

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berhasil membukukan pertumbuhan penjualan di tengah berbagai tantangan efisiensi biaya operasional segmen manufaktur dan pengembangan portofolio produk.
KAEF tercatat berhasil membukukan kenaikan penjualan sebesar 10,08% menjadi sebesar Rp 2,54 triliun pada Januari-Maret 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 2,30 triliun. Pertumbuhan tersebut juga mendorong beban pokok penjualan (HPP) dan beban usaha mengalami kenaikan, masing-masing 18,67% dan 3,04% dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu.
Direktur Utama KAEF Djagad Prakasa Dwialam menegaskan bahwa kinerja positif menjadi awal yang baik bagi perseroan.
"Kami optimistis tren positif pada kuartal I-2024 ini akan berlanjut hingga akhir tahun ini. Kami terus melakukan efisiensi terutama di segmen manufaktur sehingga bisa menurunkan beban usaha. Kami juga akan memperkuat portofolio produk untuk menurunkan beban pokok penjualan," ujarnya, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (29/6/2024).
Meski begitu, Djagad menilai bahwa perseroan masih menghadapi tantangan, yaitu perlunya penguatan pada portofolio produk yang bermargin tinggi. Selain, itu tantangan beban keuangan, sehingga perusahaan mengambil langkah strategis untuk efisiensi dan restrukturisasi keuangan demi menurunkan beban usaha dan beban bunga.
Menurut dia, pimpinan KAEF sebelumnya telah membentuk baseline atau titik awal yang bagus sehingga bisa mengetahui tantangan utama yang dihadapi.
"Jajaran direksi sebelumnya telah membangun pondasi dan baseline yang bagus sehingga KAEF sudah berada di jalur yang tepat untuk menuju profitabilitas. Tentu dengan melakukan pembenahan menyeluruh dari hulu sampai hilir," papar dia.
Fokus efisiensi di hulu, yaitu menyangkut fasilitas-fasilitas produksi yang dimiliki serta penguatan portofolio produk. Sementara untuk segmen hilir/ritel adalah dengan optimalisasi kelengkapan produk di seluruh outlet, penguatan portofolio produk, serta meningkatkan kualitas pelayanan.
Untuk diketahui KAEF memiliki beberapa lini bisnis, yaitu segmen manufaktur, perdagangan dan distribusi, ritel, dan segmen bisnis lainnya. Di segmen manufaktur memiliki 10 pabrik, segmen perdagangan dan distribusi memiliki 48 distributor, sedangkan di lini ritel memiliki 1.217 apotek, 367 klinik, dan lebih dari 300 laboratorium medis yang tersebar di Indonesia.
Djagad menambahkan bahwa selama ini Kimia Farma memiliki peran dalam penyediaan obat yang berkualitas serta keterjangkauan pelayanan kesehatan sebagai upaya menjaga ketahanan kesehatan nasional.
"Kimia Farma berperan aktif dalam menjaga ketahanan obat nasional dalam hal distribusi obat dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang berkualitas di Indonesia," pungkas dia.
(rah/rah) Next Article Fundamental Bisnis Kimia Farma Tetap Kuat untuk Cetak Profitabilitas