²©²ÊÍøÕ¾

Tok! BTN (BBTN) Batal Akuisisi Bank Muamalat

Zefanya Aprilia, ²©²ÊÍøÕ¾
08 July 2024 13:59
Bank BTN. (Dok. Detikcom/Rachman_punyaFOTO)
Foto: Bank BTN. (Dok. Detikcom/Rachman_punyaFOTO)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) akhirnya buka suara terkait hasil due diligence atau uji kelayakan untuk mengakuisisi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. (BMI).

Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu menyatakan bahwa bank pelat merah itu memutuskan untuk tidak mengakuisisi bank syariah tertua RI itu.

Seperti diketahui, BTN membidik bank syariah lain untuk menjadi "cangkang" sebagai bagian dari proses pelepasan unit usaha syariah (UUS), BTN Syariah untuk berdiri menjadi bank umum syariah (BUS).

"Kami tidak akan lakukan akuisisi Bank Muamalat dengan berbagai alasan yang bisa kami sampaikan kemudian pada saat tertutup. Jadi kami tidak akan meneruskan," ujar Nixon saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI di Gedung DPR RI, Senin (8/7/2024).

Nixon menjelaskan BTN belum menyatakan keterbukaan informasi terkait hal ini karena harus menjaga kesepakatan bersama dengan pihak yang hendak diakuisisi. Namun, BTN telah menyampaikan kepada Kementerian BUMN dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait keputusan tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Nixon menyampaikan BTN menargetkan spin off BTN Syariah bakal dilaksanakan semester I-2025. Aksi tersebut masuk dalam daftar aksi korporasi BTN tahun nomor 2025 pada urutan kedua, dan bakal rampung secara tentative pada paruh pertama tahun depan.

Nixon mengungkapkan pihaknya menyiapkan total modal sebesar Rp1,5 triliun hingga Rp6 triliun untuk pelepasan UUS tersebut. Jumlah ini supaya BTN Syariah nantinya tetap bertahan di Buku II

"Kami juga sedang menyiapkan spin off UUS Rp 1,5 sampai Rp6 triliun total capital-nya, supaya dia nggak turun ke Buku I. Kita harapkan dia tetap di Buku II," ujar Nixon.

Ia juga memaparkan kinerja BTN Syariah yang jauh lebih moncer ketimbang induknya. Laba bersih BTN Syariah terbang 56,1% secara tahun (yoy) menjadi Rp164 miliar per kuartal I-2024.

Pembiayaan di BTN Syariah juga berhasil tumbuh 20,0% yoy menjadi Rp39 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini. Itu disertai dengan kualitas pembiayaan yang membaik menjadi 2,8% per Maret 2024. Nixon mengatakan kualitas pembiayaan tersebut lebih baik dibanding BTN.

Menurutnya, kinerja yang baik ini dicapai karena pemain bank syariah di industri saat ini masih sedikit, di samping BTN Syariah dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI yang merupakan bank syariah terbesar di RI.

"Kalau kita lihat UUS kinerjanya jauh lebih baik. Bisa dibilang sekarang player syariahnya udah nggak banyak. Tinggal BSI, punya kita dan nggak ada lagi yang di market hadir," pungkas Nixon.

Ia mengaku sangat bangga dengan pencapaian BTN Syariah tersebut, yang disebut tumbuh secara organik dengan sangat baik.

Nixon menekankan bahwa BTN Syariah memang menyasar segmen perumahan dan konsumer.

"Jadi nggak main ke mana-mana. Jadi ini bank nggak main ke corporate, nggak main ke commercial tidak main ke UMKM juga. Jadi lebih ke kebutuhan consumer masyarakat pada umumnya di bidang perumahan terutama dan mereka menginginkan akadnya secara syariah," tegasnya.


(mkh/mkh) Next Article Ada Suara Berisik Merger dengan Muamalat, BTN Jalan Terus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular