
Kelola Rp 71 M Secara Ilegal, Kominfo Blokir Medsos Ahmad Rafif & WBS

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Akun pribadi maupun komunitas @waktunyabelisaham milik influencer Ahmad Rafif Raya terpantau telah diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo) buntut kasus gagal kelola dana Rp71 miliar milik masyarakat.
Menurut pantauan ²©²ÊÍøÕ¾ per hari ini, Senin, (8/7/2024), kedua akun Ahmad Rafif tersebut masih bisa ditemukan di pencarian Instagram. Namun, ketika akunnya dibuka, terdapat keterangan bahwa akun tersebut tidak bisa diakses di Indonesia.
"Akun tidak tersedia di Indonesia. Hal ini karena kita mematuhi permintaan legalitas dari Kominfo untuk membatasi konten ini," sebagaimana tertulisa dalam keterangan Instagramnya.
Sebelumnya, Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal atau Satgas PASTI meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika RI untuk melakukan pemblokiran situs dan media sosial Ahmad Rafif Raya dan PT Waktunya Beli Saham yang melakukan penawaran investasi.
"Satgas PASTI merekomendasikan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI untuk melakukan pemblokiran situs dan media sosial terkait dengan Ahmad Rafif Raya dan PT Waktunya Beli Saham yang melakukan penawaran investasi," tulis siaran pers yang diterima ²©²ÊÍøÕ¾, Jumat (5/7/2024)
OJK menerbitkan perintah tindakan tertentu kepada Ahmad Rafif Raya berupa pembekuan sementara izin Wakil Manajer Investasi (WMI) dan Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE) atas nama Ahmad Rafif Raya sampai dengan proses penegakan hukum selesai.
Diketahui, Satgas PASTI telah memanggil Ahmad Rafif Raya pada 4 Juli 2024, melalui pertemuan virtual untuk meminta keterangan dan klarifikasi terkait pemberitaan permasalahannya dalam melakukan pengelolaan dana sebesar Rp 71 Milyar.
Satgas memastikan Ahmad Rafif Raya adalah pengurus dan pemegang saham dari PT Waktunya Beli Saham yang tidak memiliki izin usaha dari OJK sebagai Manajer Investasi dan Penasihat Investasi.
Ahmad Rafif Raya disebut hanya memiliki izin sebagai Wakil Manajer Investasi (WMI) dan Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE). WMI dan WPPE bertindak mewakili kepentingan Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi dan Perantara Pedagang Efek. Kedua izin tersebut bukan merupakan izin untuk menawarkan investasi, menghimpun atau mengelola dana masyarakat atas nama pribadi atau perorangan.
"Ahmad Rafif Raya kepada Satgas menyatakan bahwa telah melakukan penawaran investasi, penghimpunan dana, dan pengelolaan dana masyarakat tanpa izin."
Dalam penghimpunan dana masyarakat dari hasil penawaran investasi menggunakan nama-nama pegawai dari PT Waktunya Beli Saham untuk membuka rekening Efek nasabah di beberapa perusahaan sekuritas.
Kegiatan pengelolaan dana investasi yang dilakukan oleh Ahmad Rafif Raya akhirnya dihentikan. Ahmad Rafi juga diminta membayar ganti rugi nasabah.
Selain itu, Ahmad juga diminta bersikap kooperatif terhadap proses penegakan hukum atas kegiatan penawaran investasi, penghimpunan dan pengelolaan dana masyarakat tanpa izin tersebut.
(fsd/fsd) Next Article Influencer Gagal Kelola Uang Investor Rp 71 M, Bursa Ungkap Sebabnya
