
Lo Kheng Hong Buka-Bukaan Alasan Suka Koleksi Saham Energi

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - investor kawakan di pasar modal Indonesia, Lo Kheng Hong, mengungkapkan alasan kenapa dirinya rajin berinvestasi di emiten-emiten yang mengolah komoditas sumber daya alam (SDA), termasuk saham energi.
Saat ini, ada dua sektor yang menjadi andalannya untuk meraup cuan, yaitu sektor batu bara dan perbankan.
Menurutnya, hampir sebagian besar cuan atau keuntungan yang dibukukan Lo, panggilan akrabnya, berasal dari saham-saham yang berbasis komoditas. Alasannya, pergerakan harga komoditas yang fluktuatif menjadi kesempatan untuk mendapatkan untung besar.
"Saya banyak mendapatkan keuntungan dari saham komoditas. Dulu ada PT Timah Tbk (TINS), PT Indika Energy Tbk (INDY) perusahaan batu bara, ada PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), karena komoditas itu berfluktuasi," kata Lo saat menceritakan kisah sukses dirinya berinvestasi saham di Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2020 silam.
Lo selalu mencermati pergerakan harga komoditas. Contohnya, dia tahu jika harga batu bara berfluktuasi dari harga US$ 100/ton dan drop ke US$ 50/ton, tapi bisa berbalik arah dalam waktu yang sangat cepat.
"Saya membeli saham batu bara ketika bad time, saat harganya murah. Saya beli, saya simpan karena saya tahu, suatu hari harganya pasti akan ke US$ 100/ton. Ketika harga batu bara ke US$ 100, perusahaan batu bara untung besar dan harga sahamnya naik 4.000% dan saya jual," kata Lo.
Menurut Lo, jika dia berinvestasi di sektor lain, belum tentu mendapatkan capital gain atau cuan sebesar itu.
Lo Kheng Hong juga pernah untung besar dari saham PT United Tractors Tbk (UNTR) yang merupakan momen awal dirinya mengeruk keuntungan besar dari investasi saham. Pada 1998, Lo membeli saham UNTR pada harga Rp 250/saham.
Selama 6 tahun Lo menginvestasikan uangnya pada saham ini. Si Warren Buffett-nya Indonesia ini sangat percaya dengan konsep value investing, sehingga selama 6 tahun ia 'tidur' dan tidak mengutak-atik saham UNTR.
Baru pada 2004, harga saham UNTR sudah mencapai Rp 15.000/saham dan ia menjualnya. Lo Kheng Hong meraup cuan hingga 5.900%.
Cerita seperti ini diulang pada saham-saham yang lain.Lo membeli saham INKP pada harga Rp 1.000/saham. Lalu 1,5 tahun kemudian ia menjualnya pada harga rata-rata Rp 10.000/saham. Lo mampu meraup cuan 900% dari saham INKP.
(fsd/fsd) Next Article Apa Itu Saham Mercy Harga Bajaj Ala Lo Kheng Hong?