
Asing Borong Saham GOTO 3 Hari Beruntun, Segini Target Harganya

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Investor asing terlihat terus mengakumulasi saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dalam 3 hari perdagangan sejak Senin 12 Agustus hingga Rabu ini 14 Agustus 2024.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada perdagangan Rabu pagi ini (14/8), saham GOTO ditransaksikan sebanyak Rp 109 miliar dalam sehari dengan volume perdagangan 2 miliar saham.
Pada perdagangan Selasa kemarin, tercatat investor asing melakukan aksi beli di pasar reguler sebanyak Rp 22,40 miliar, melanjutkan aksi beli pada Senin sebelumnya. Dalam sepekan hari bursa, saham GOTO diborong asing total sebanyak Rp 52 miliar, kendati di pasar negosiasi ada aksi jual sebesar Rp 509 juta.
Sementara itu saham GOTO mulai menggeliat dengan menguat 1,92% di level Rp 53/saham, Rabu ini. Selasa kemarin, saham GOTO juga ditutup naik 1,96% ke Rp 52/saham, sementara Senin saham GOTO stagnan di level Rp 51.
Dalam 5 hari perdagangan terakhir saham GOTO naik 6% dan sebulan terakhir naik 4%.
Sebelumnya dalam rilis kinerja 6 bulan pertama tahun ini, manajemen GOTO mengungkapkan pertumbuhan kinerja year on year (YoY). Pendapatan bersih GOTO di semester I-2024 tembus Rp 7,74 triliun, naik 12,4% dari periode yang sama Juni 2023 Rp 6,88 triliun.
GOTO juga mampu menekan rugi bersih atribusi entitas induk sebesar 62,3% menjadi Rp 2,7 triliun, dari rugi bersih sebelumnya Rp 7,16 triliun.
Riset terbaru PT Samuel Sekuritas Indonesia menilai performa GOTO khususnya di Q2-2024 (3 bulan) yang telah menekan kerugian EBITDA grup yang disesuaikan menjadi tersisa Rp 48 miliar menjadi angin segar. Hal ini didukung oleh margin kontribusi sebesar Rp 1,2 triliun atau melesat 145,1% YoY dan naik 5,5% secara kuartalan (QoQ).
"[Pertumbuhan] ini berkat peluncuran GojekPlus+, yang meningkatkan daya tarik bagi pengguna secara keseluruhan dengan biaya insentif dan biaya marketing serta penjualan yang minimal," tulis dua analis Samuel Sekuritas, Farras Farhan dan Laurencia Hiemas, seperti dikutip dalam risetnya, Rabu (14/8/2024).
Pihaknya menilai peluang bisnis GOTO ke depan khususnya di semester kedua adalah peluncuran penuh layanan buy now pay later (BNPL), yang akan membantu meningkatkan pendapatan dan laba bisnis fintech lewat GoTo Financial (GTF).
Selain itu, kemitraan GOTO dengan TikTok, yang memungkinkan pengguna TikTok memesan makanan melalui GoFood langsung dari aplikasi TikTok, juga diharapkan dapat menghasilkan pendapatan tambahan.
Samuel memasang rekomendasi saham GOTO yakni beli dengan target harga saham GOTO yakni di Rp 80/saham, berbeda dari konsensus pasar yakni Rp 82/saham.
Namun Farras dan Laurencia mengatakan hal yang mesti jadi perhatian manajemen adalah faktor musiman yang sempat mempengaruhi kinerja e-commerce di Q2-2024. "Selain itu, margin awal perusahaan menurun karena perubahan bauran produk, meskipun strategi yang digunakan berpusat pada pasar massal."
Selain itu, ada persaingan di pasar khususnya dan fluktuasi ekonomi yang dapat mempengaruhi perilaku dan pengeluaran konsumen.
(ayh/ayh) Next Article Diam-Diam Ada Transaksi Jumbo di GOTO