²©²ÊÍøÕ¾

BI Rate Masih Berpeluang Turun, Tapi...

M Rosseno Aji Nugroho, ²©²ÊÍøÕ¾
16 October 2024 14:51
Perry Warjiyo dalam pengumuman hasil rapat dewan Gubernur, Oktober 2024 dengan cakupan tahunan. (Tangkapan layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Perry Warjiyo dalam pengumuman hasil rapat dewan Gubernur, Oktober 2024 dengan cakupan tahunan. (Tangkapan layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memastikan ruang penurunan suku bunga acuan BI Rate masih terbuka ke depan.

Kepastian ini ia tegaskan meskipun keputusan hasil rapat dewan gubernur BI pada Oktober 2024 tetap dipertahankan di level 6%, setelah pada bulan lalu diputuskan untuk turun 25 basis points (bps).

Perry menjelaskan, kepastian penurunan ruang suku bunga acuan BI ini akan mempertimbangkan data inflasi, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan pertumbuhan ekonomi RI.

"Ke depan, Bank Indonesia terus mencermati ruang penurunan suku bunga kebijakan dengan tetap memperhatikan prospek inflasi, nilai tukar Rupiah, dan pertumbuhan ekonomi," tegas Perry saat mengumumkan hasil RDG BI di kantornya, Jakarta, Rabu (16/10/2024).

Khusus untuk inflasi, ia mengatakan, sebetulnya per September 2024 tetap terkendali di kisaran target BI 2,5% plus minus 1%. Inflasi IHK tercatat rendah di seluruh komponen sehingga mencapai 1,84% (yoy) pada September 2024.

"Bank Indonesia terus berkomitmen memperkuat efektivitas kebijakan moneter guna menjaga inflasi tahun 2024 dan 2025 terkendali dalam sasaran 2,5±1%, dengan tetap mendukung upaya penguatan pertumbuhan ekonomi," ucapnya.

Sementara itu, dari sisi nilai tukar rupiah, ia tekankan, saat ini masih melemah terhadap dolar AS. Nilai tukar Rupiah pada Oktober 2024 (hingga 15 Oktober 2024) melemah sebesar 2,82% (ptp) dari bulan sebelumnya.

"Seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI, untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk modal asing dan mendukung penguatan nilai tukar Rupiah," tuturnya.


(arj/arj) Next Article Ditopang Tambang, BI Pede Ekonomi RI Tumbuh 4,7-5,5% di 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular