²©²ÊÍøÕ¾

Menanti Data Cadangan Devisa RI, Mampukah Rupiah Balik Arah?

Tasya Natalia, ²©²ÊÍøÕ¾
Kamis, 07/11/2024 08:24 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (²©²ÊÍøÕ¾/ Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Rupiah kembali koreksi terhadap dolar Amerika Serikat (AS), kini berada di level Rp15.800/US$.

Melansir data Refinitiv, rupiah ditutup melemah sebesar 0,60% ke level Rp15.825/US$ pada akhir perdagangan Rabu (06/11/2024). Sepanjang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi di rentang Rp15.860 hingga Rp15.765/US$.

Sementara itu, indeks Dolar AS (DXY) tercatat menguat 1,56% pada kemarin sampai pukul 15.00 WIB, mencapai 105,03, naik dari posisi penutupan sehari sebelumnya yang berada di 103,42.


Pelemahan rupiah kemarin terjadi di tengah wait and see investor terkait Pilpres AS dan efek dari pertumbuhan ekonomi RI yang melambat.
Pemilu AS sebagaimana diketahui sudah berlangsung pada Selasa kemarin yang kemudian berlanjut ke proses penghitungan suara setelah jajak pendapatan ditutup pukul 18.00 waktu bagian timur AS.
Sikap wait and see ini juga berdampak pada pergerakan indeks dolar AS (DXY) yang menguat, kemudian berimbas pada pelemahan rupiah.
Meski begitu, pada hari ini tampaknya akan ada pembalikan arah lantaran Trump sudah menunjukkan kemenangannya yang membuat pasar keuangan di negeri Paman Sam bergairah lebih dulu.

Hal tersebut menjadi satu sinyal positif bisa menular ke dalam negeri, di tambah hari ini akan ada rilis cadangan devisa RI untuk bulan Oktober 2024.

Teknikal Rupiah

Tren pergerakan rupiah kini berubah dalam pelemahan, jika berlanjut potensi terdekat bisa menyentuh resistance di Rp15.860/US$ yang didapatkan dari high candle intraday 6 November 2024.

Sementara itu, untuk support atau wilayah pembalikan arah bisa dicermati di Rp15.730/US$ yang didapatkan dari low candle intraday pada hari yang sama.

Foto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn)