²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøվ Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per 9 Februari 2025 ada 42.257 laporan penipuan dengan 40.936 di antaranya telah terverifikasi.

Indonesia Anti Scam Center (IASC) yang dibentuk OJK mencatat kerugian masyarakat mencapai Rp 700 miliar dalam tiga bulan terakhir. Sebanyak Rp100 miliar di antaranya sudah diblokir dari rekening pelaku.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan bahwa dari berbagai aduan, modus paling banyak adalah penipuan transaksi belanja online.

"Sudah transfer, barang tidak ada," katanya dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2025 di Jakarta, dikutip, Jumat (14/2/2025).

Baca: Influencer Kripto Tukang Tipu Disindir DPR, Begini Reaksi Bos OJK

Lalu penipuan lain yang juga memakan banyak korban adalah yang berkedok investasi dan iming-iming hadiah. OJK juga mencatat banyak masyarakat di Indonesia yang tertipu oleh penipuan menggunakan akun palsu di media sosial seperti Instagram.

Selain itu modus lain yang juga menelan banyak korban adalah love scam. "Kemudian love scam. Love scam banyak yang kena juga," kata Kiki.

Adapun love scam adalah penipuan yang menggunakan modus percintaan. Hal ini termasuk dalam rekayasa sosial yang mempermainkan psikologi korban. 

Penipu akan membangun hubungan romansa dengan korban dan kemudian memanfaatkan hal tersebut untuk mengeruk rekening korban. 

Melansir dari berbagai sumber, ada banyak modus yang digunakan pelaku untuk mengambil uang korban, seperti berpura-pura sakit hingga orang terdekat mengalami musibah. 

(mkh/mkh) Next Article Duit Rp2,5 T Lenyap, Modus Penipuan Ini Makan Korban Rakyat-Pejabat